Sebuah handuk basah dan hangat menyeka wajahnya dengan lembut. Tangan Krystal yang jelas penuh perawatan dengan hati hati membantu Seulgi merasa lebih segar di pagi hari.Di kamar ini sekarang hanya berisi Seulgi dan Krystal. Meskipun Krystal sudah menutup sekitar ranjang dengan tirai untuk menutupi dirinya yang sedang membasuh sebagian tubuh Seulgi. Krystal tetap menyuruh Mingyu untuk keluar ruangan. Yah untuk berjaga jaga saja pikirnya.
"Terimakasih" ucap Seulgi pada Krystal tulus. Ia tak tahu jika akan ada waktu disaat ia dimandikan oleh sahabatnya sendiri seperti ini. Lucu namun sedikit menggelikan.
Krystal terkekeh, "ini pertama kalinya aku melihat tubuhmu" kedip gadis itu menggoda. Lalu tertawa bersama dengan Seulgi. Sebuah guyonan yang cukup membuat hati Seulgi lebih ringan di pagi hari.
Tak lupa Krystal juga membantu Seulgi kembali berpakaian. Menyisirkan rambut panjang gadis itu. "Sudah? Bisa aku panggil Mingyu di luar?" tanya Krystal.
Dengan satu tangannya yang tidak di perban, Seulgi merapikan baju rawatnya. Lalu mengangguk, "yap"
Gordenpun di buka, Krystal keluar sebentar untuk memanggil Mingyu. Pria itu masuk dan langsung tersenyum melihat Seulgi. "Nah sekarang kau terlihat lebih seperti manusia"
"Ya! Memangnya sejak kemarin aku seperti apa?" seru Seulgi.
Kekehan renyah Mingyu membuat telinga Seulgi lega. "Wajahmu pucat, matamu sembab, rambutmu berantakan. Kau seperti gadis yang baru di putuskan oleh pacarnya lalu menangis semalam suntuk"
Candaan Mingyu berhasil. Seulgi terkekeh mendengar ucapannya. Padahal itu semua sama sekali bohong. Ia hanya merasa tak tega melihat keadaan Seulgi kemarin.
"Kalian pergilah keluar dan cari sarapan" tutur Seulgi.
"Hm? Kau kan nanti dapat sarapan" ucap Mingyu bingung.
"Bukan untukku.. Tapi untuk kalian" jelas Seulgi.
Krystal mengibaskan tangan di depan wajah cantiknya. Semalam ia tidur di sofa, sedangkan Mingyu tertidur sambil duduk di samping ranjang Seulgi. Krystal bangun lebih pagi dan langsung mandi agar bisa merawat Seulgi dengan bebas.
"Kami nanti saja, ia kan?" tanyanya pada Mingyu.
Pria yang bahkan belum mandi saja masih tampan itu mengangguk santai. "Toh kami jarang sarapan"
Kriuuuuuukkk
Tapi mereka lupa, semalam Ong tak jadi membawa makanan. Dan alhasil mereka seharian kemarin juga tidak makan.
Seulgi hanya memandang mereka dengan tatapan kalian benar tak lapar huh? Lalu suara apa itu?
"Pergilah, aku baik baik saja" Seulgi memastikan.
"Kalau begitu kita pergi bergantian. Kau duluan, nanti setelah kau kembali aku yang pergi" usul Krystal.
Tapi Seulgi menggeleng. "Kalian pergi berdua saja. Tak enak makan sendirian. Aku sudah mandi, tinggal menunggu sarapan dan makan obat. Tak ada yang perlu di khawatirkan"
Mingyu dan Krystal saling pandang. "Kalau begitu tunggu kami ya. Kami tak akan lama" tutur Krystal akhirnya menyerah pada rasa lapar yang sebenarnya sudah ia rasakan sejak semalam.
Seulgi mengangguk, "tak usah terburu buru"
^-^
Tak ada yang benar benar bisa ia kerjakan. Sebelum pergi Mingyu mebantu menaikkan sandaran ranjangnya sehingga ia bisa duduk dengan nyaman. Tangannya menepuk nepuk selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You See Me? | SEULHUN ✔
FanfictionAku tidak berubah - sama sekali Diriku yang sesungguhnya masih ada di sini, masih sama. Aku hanya menunggu hingga seseorang bisa membawaku keluar dari sini.