[36]

1.1K 209 69
                                    


"Terimakasih pak" senyumnya sambil mengambil sebuah kotak dari pos satpam sekolah. Beberapa hari lalu ia berbelanja online dan akhirnya barang itu datang. Akibat tak memiliki urusan lain yang menyibukkan, membuatnya jadi melihat lihat barang di toko online.

Dengan kotak di tangan, ia berencana kembali ke kelasnya secepat mungkin karena ia tadi izin hanya untuk ke toilet, padahal sebenarnya ia datang kesini untuk mengecek barang belanjaannya.

"Kau bohong, kau bilang bisa menjelaskannya. Aku percaya padamu, dan kau bohong padaku"

Seruan itu berhasil membuat kakinya berhenti melangkah. Ditambah lagi pemandangan yang sangat mengagetkan terjadi di depan mata.

Chanyeol terlihat berlutut di depan seorang gadis yang membelakanginya, dia yakin itu adalah Seulgi dari sosoknya yang ramping dan suaranya tadi.

Ada apa dengan mereka?

Seruan demi seruan terdengar jelas olehnya. Bahkan setiap detil percakapan mereka. Sangat mencengangkan melihat keduanya bertengkar. Semua isi sekolah ini tahu jika keduanya adalah adik kaka yang serasi dan selalu akur. Tapi apa ini?

Ia kembali terkejut saat melihat Seulgi berjalan kearahnya. Sambil menunduk, rambutnya menutupi wajah gadis itu. Suara Chanyeol yang memanggil adiknya diabaikan mentah mentah.

"Seulgi!" panggilnya sambil menahan tangan Seulgi yang lemewat di depannya begitu saja.

Pupil matanya melebar saat melihat ternyata gadis itu menangis. Wajahnya basah oleh air mata.

"Ada apa? Kau baik baik saja?" tanyanya kaget. Tapi sepertinya bukan hanya dirinya yang terkejut. Karena Seulgi juga memandangnya dengan kaget hingga tangisnya hampir terhenti.

"Seulgi-yah katakan padaku apa yang terjadi?" tanyanya lagi penuh kekhawatiran. Ini pertama kalinya juga ia melihat Seulgi menangis seperti ini. Jujur saja itu juga membuat hatinya sakit.

Tangan Seulgi yang ada di genggamannya berusaha melepaskan diri. Lalu gadis itu mendorongnya kuat kuat hingga hampir terhuyung.

Sambil kembali menangis, Seulgi berbalik darinya dan mulai berlari. Matanya melebar melihat kejadian selanjutnya. Saat gadis itu tanpa kesadaran berlari menuju jalan raya di depan sekolah mereka. Dan..

TIIIIIIIINNN

"SEULGIII!" teriaknya keras keras.

BRAKKK

Apa yang terjadi selanjutnya membuat kakinya kehilangan tenaga, bergetar. Tapi ia terus melangkah mendekat. Kearah sosok Seulgi yang kini meringkuk tak bergerak di jalanan aspal.

"Ss-seulgi-ah" lirih Sehun akhirnya sampai di samping gadis itu.

Lalu ia sendiri terjatuh ke aspal saat melihat darah yang kini membasahi sekitar kepala gadis itu. Paru parunya tiba tiba saja sulit mengambil oksigen. Jantungnya kesulitan memompa darah sehingga dirinya merasa pusing.

Tangannya yang menahan tubuh saat terjatuh tiba tiba terasa lengket. Sehun menarik tangannya dan menjerit kaget saat melihat merahnya darah melekat di tiap jarinya. "Seulgi!" jeritnya, "tidak! Tidak!"

"Sseeulgi" ucapannya menjadi penuh penekanan. Tangannya meremas kepalanya sendiri. Sedangkan pandangannya lurus kearah Seulgi. "Tidak.Aku harus.. Tidak.. Tidak!" kakinya bergerak gerak menjauh.

Sesuatu di dalam tubuhnya seperti ingin menyeruak keluar, menghilangkan kesadarannya. Tapi kenyataan Seulgi yang terluka membuatnya ingin mendekat dan membantu.

Tapi beberapa detik kemudian ia mendekat lagi sambil menyerukan nama Seulgi. Lalu mundur lagi dengan terseok seok sambil menekan kepalanya dengan tangannya yang terkena darah. Membuat kepalanya juga kini terkena noda merah tersebut.

Can You See Me? | SEULHUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang