[40] END

3K 229 63
                                    


Untuk beberapa saat Sehun hanya bisa menatap Seulgi dalam diam. Dirinya berusaha membaca dan memahami apa yang di maksudkan gadis itu. Sehun datang menemui Seulgi bukan sekedar karena ia sudah bisa keluar dari rumah sakit. Tapi juga karena ingin melihat keadaan gadis itu.

Saat Sehun diberitahu siapa penyebab kecelakaan itu, hal pertama yang terlintas di otaknya adalah Seulgi. Bagaimana gadis itu menghadapi hal berat seperti ini. Tapi apa yang di katakan Seulgi sekarang padanya malah berbanding terbalik dengan perkiraannya.

"Ya?" tanya Sehun meminta Seulgi mengulang perkataannya.

Seulgi menunduk sebentar, lalu kembali menatap Sehun. "Sebenarnya.. Orang yang menyebabkan kecelakaan kita saat itu adalah anak pertama dari ayahku.. Emm maksudku Dokter Park"

"Aku sudah tahu, Donghae hyung memberitahukan itu padaku" ucap Sehun cepat. Ia tak mau Seulgi harus menjelaskan hal menyakitkan itu dengan mulutnya sendiri. Sehun tahu itu pasti sulit.

Pandangan Seulgi teekunci pada Sehun, "jadi kau tahu jika ayahmu ingin mengeluarkan Chanyeol oppa dari sekolah dan memenjarakan ayahku?"

Sehun langsung berdeham  dan menggeleng. "Tidak, hal itu yang aku belum tau"

Perlahan Seulgi menurunkan tatapannya. Menatap selimut yang berkerut kerut, "aku tahu jika yang di lakukan Park Chanhe sangatlah buruk. Well aku merasakan sendiri hal itu" ia tersneyum miris, "dan kau juga merasakannya" Seulgi kembali menatap Sehun. "Jadi aku mengerti jika ayahmu sangat marah seperti itu"

Tanpa menjawab, Sehun masih mendengarkan penjelasan Seulgi dengan seksama.

"Tapi.. Memikirkan hal itu akan menimpa mereka, hatiku sakit. Lebih sakit daripada saat aku mengetahui jika mereka adalah keluarga dari penyebab kecelakaan kita. Oppa.. Dan Dokter Park sudah membesarkanku dengan tulus. Dan aku tak bisa membiarkan mereka mengalami itu"

Seulgi menarik napasnya, "jika Dokter Park menebus dosa anaknya dengan membesarkanku, aku juga hatus membalas kebaikannya itu dengan hal ini" tatapannya pada Sehun semakin dalam. "Bisakah kau juga memaafkannya?"

Hati Sehun terasa terdesak. Bukan karena ia benci dipaksa memaafkan Dokter Park. Melainkan karena melihat Seulgi seperti ini. Bagaimana bisa Seulgi dengan tulus mengatakan ini? Dirinya yang khawatir Seulgi tengah terpuruk dan  membenci keluarganya. Sekarang malah sedang memohon pengampunan bagi keluarganya itu? Bagaimana bisa ada orang sebaik dan setulus gadis ini?

Perlahan Sehun duduk di samping ranjang Seulgi. Membuat level pandangannya setara dengan gadis itu. "Seulgi-ah" panggil Sehun, "aku bahkan tak merasa dendam sedikitpun pada mereka. Hal yang membuatku kesulitan akan kecelakaan 7 tahun lalu adalah berpikir bahwa kau telah tiada. Itu saja"

"Benarkah?" tanya Seulgi penuh pengharapan. Tangannya langsung memegang tangan Sehun erat. "Jadi kau memaafkannya?"

Sehun tersenyum lembut. Sebelah tangannya lagi yang bebas terangkat dan membelai lembut kepala Seulgi. "Tentu saja, kau yang lebih menderita daripadaku. Kehilangan kedua orang tuamu bukanlah sesuatu yang mudah diterima. Tapi kau saja bisa memaafkan mereka. Kenapa aku tidak?"

"Jadi kau bisa mengatakan hal itu pada ayahmu? Agar dia membatalkan semuanya" pinta Seulgi.

Tangan Sehun tersimpan di atas tangan Seulgi yang tengah menggenggamnya, lalu mengangguk, "tentu saja"

Mendengar itu Seulgi langsung memeluk Sehun. Sejak kejadian Tuan Oh tadi siang ia terus saja terpikirkan hal itu. Dan kini ia bisa sedikitnya tenang. "Terimakasih Sehunah"

^-^

"Aigoo.. Duduklah sayang. Kau mau apa? Biar eomma buatkan. Kau pasti lapar kan. Kau harus makan banyak, lihat wajahmu jadi tirusan"

Can You See Me? | SEULHUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang