Perkataan dua teman Seulgi yang dengan ragu ragu menahannya untuk masuk ke ruangan malah membuatnya semakin yakin untuk masuk. Karena dengan begitu ia bisa bertemu langsung dengan dua orang yang sedang dicarinya. Seulgi dan dokter Park.Tapi ia terhenti saat tangannya baru memegang kenop pintu. Suara dari dalam bisa ia dengar cukup jelas. Dan perbincangan itu membuat dirinya dan Donghae saling pandang.
Entah itu Donghae, ataupun Krystal dan Mingyu. Mereka sama sama merasa cemas saat semakin lama pembicaraan yang tuan Oh dengar semakin nampak membuat pria itu emosi. Semua pertanyaan yang ia tanyakan sudah ia dapatkan jawabannya dengan menguping tidak sengaja ini. Dan nampaknya ia tidak suka akan apa yang di dengarnya. Tuan Oh menggenggam erat erat kenop pintu untuk menyalurkan amarahnya.
"Tuan-" baru saja Donghae mau mengingatkan. Tuan Oh sudah membuka pintu dengan keras sampai Krystal terlonjak dan harus dipegangi oleh Mingyu yang ada di belakangnya.
Pria itu masuk dengan emosinya yang ada di puncak. Matanya hanya tertuju pada satu orang. Dengan sekuat tenaga ia mengangkat kepalan tangannya dan langsung mengayunkannya ke wajah pria dengan jas dokter itu hingga tersungkur ke lantai.
"APPA!" seru Seulgi kaget melihat apa yang terjadi.
Dokter Park yang terkejut dan kesakitan sambil memegangi wajahnya menatap kearah tuan Oh yang berdiri penuh amarah di depannya.
"Tuan Oh!" Donghae langsung menahan atasannya itu agar tidak kembali melayangkan pukulan yang lainnya.
Krystal langsung berlari masuk dan berdiri di samping Seulgi. Sedangkan Mingyu tak jauh dari tiga pria dewasa itu. Berniat membantu Donghae jika terjadi perkelahian lain yang sulit ditangani satu orang.
"Beraninya kau. Beraninya kau melakukan itu. Dimana hati nuranimu?" seru tuan Oh dengan dada yang naik turun.
Dokter Park menatap bingung. Tak mengenali orang yang tiba tiba memukulnya dengan keras itu. "Siapa kau?"
Tuan Oh tersenyum prnuh ejekan. "Siapa aku? Aku adalah ayah dari Sehun. Anak yang juga menjadi korban dalam kecelakaan itu! Apa kau tahu apa yang sudah anakmu akibatkan pada anakku?"
Saat mengetahui fakta itu. Dokter Park langsung menundukkan kepalanya. Rasa sakitnya sudah tak bisa mewakili rasa bersalahnya lagi.
"Apa kau tahu apa yang harus Sehun lalui akibat trauma kecelakaan itu? Apa kau tahu bagaimana perasaan Seulgi?" tanya tuan Oh. "Sahabatku.. Ayah Seulgi, Taejoon dia bersikeras mempertahankan anakmu karena mempercayainya. Tapi yang apa yang sudah anakmu perbuat itu tak bisa di tolerir lagi. Lalu apa yang ia perbuat pada mereka? Di mobil itu ada dua anak yang tidak bersalah. Tidak mengerti apapun!" bentak tuan Oh mengingat rasa sakitnya melihat keadaan Sehun yang hampir sekarat akibat kecelakaan 7 tahun yang lalu.
Rasa marahnya yang dulu tak bisa tersalurkan karena tersangkanya sendiri juga menjadi korban. Kini muncul kembali dan terluapkan pada dokter Park.
"Apapun alasanmu untuk mengadopsi Seulgi. Tapi untukku itu terdengar sebagai penyandraan. Kau menyembunyikan saksi hidup untuk menyelamatkan dirimu. Apa kau tahu kau bisa di hukum lebih berat dari sebelumnya?" lanjut tuan Oh.
Rasa penyesalan itu kembali merundungnya. Dengan perlahan ia mengubah posisinya. Menyejajarkan lutut dan menopang tubuh di atas lututnya tersebut. "Maafkan aku. Aku sungguh menyesal" ucapnya sambil menundukkan kepala.
"Sekarang kau menyesal? Setelah semua yang di lalui selama 7 tahun! Mereka menderita selama tujuh tahun" tutur tuan Oh tajam.
"Ah ya, aku baru ingat jika anakmu yang satu lagi juga bersekolah di sekolah yang sama dengan Seulgi kan. Kau tak tahu siapa pemilik sekolah itu? Jika kau menyayangi anakmu kenapa kau melakukan hal ini? Karena aku bisa saja mengeluarkannya dengan mudah" ancam tuan Oh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You See Me? | SEULHUN ✔
FanfictionAku tidak berubah - sama sekali Diriku yang sesungguhnya masih ada di sini, masih sama. Aku hanya menunggu hingga seseorang bisa membawaku keluar dari sini.