[17]

1.3K 199 19
                                    


Selain minuman ia juga memesan beberapa kudapan untuk menemani perbincangan mereka. Sudah satu minggu lebih ia tidak bersua langsung dengan teman temannya. Bahkan hanya dalam group chat saja sulit karena schedulenya yang sangat padat. Itu adalah harga yang harus ia bayar karena tetap ingin mempunyai waktu sekolah yang bebas tanpa selingan pekerjaan.

Tapi suasana yang ia impikan tidak terjadi. Yang ada malah perbincangan canggung akibat permasalahan dua temannya yang krystal tak tahu apa akarnya.

"jadi apa yang terjadi saat aku tak ada?" tanya krystal mencoba mencarikan kembali suasana sambil memasukkan sepotong cake coklat kedalam mulutnya.

"tak ada yang special" jawab seulgi

Mingyu mengangguk setuju "kami hanya sekolah dengan giat"

"sulit dipercaya jika kata kata itu keluar dari mulutmu" tutur krystal.

Seulgi terkekeh "ya tapi memang itu yang terjadi. Kami fokus pada tugas kita masing masing. Ah ya, vernon juga sudah berjuang sangat keras untuk menutupi kepergianmu"

Krystal memegang kepalanya di atas meja "ah ya benar, aku harus berlatih keras untuk menutupi absenku"

"tapi tenang, kulihat vernon bekerja sangat baik" cerita seulgi ikut melahap choclate cake yang krystal pesan.

"yah kalau itu aku yakin. Dia selalu melakukan yang terbaik dalam tugasnya" setuju krystal "tidak seperti seseorang" ia melirik mingyu yang sibuk melahap kuenya.

Sadar akan tatapan meledek itu, mingyu langsung mengungkapkan pemberontakan "hey! Kenapa aku yang selalu di bully disini?!"

"karena tak ada ong sekarang" tawa krystal membuat seulgi ikut terkekeh.

Melihat itu mingyu hanya tersenyum. Tentu saja dia tak benar benar marah. Hal seperti ini sudah menjadi kesehariannya bersama mereka. Sesuatu yang bahkan ia rindukan jika tidak terjadi.

Aneh bukan? Siapa yang rindu di bully? Tapi baginya bullyan ini layaknya curahan kasih sayang dari teman temannya. Well setidaknya itu yang ingin ia pikirkan agar tidak sakit hati.

"jadi benar tak ada apa apa? Bagaimana dengan kisah percintaan mingyu? Apa dia sudah menambah nama di buku mantannya?" tanya krystal.

Seulgi menghentikan tawa, menyisakan senyum kecil di wajah cantiknya "belum, kulihat dia belum berhubungan dengan adik adik gemasnya yang lain"

Krystal memasang wajah kagetnya dengan penuh hiperbola. Tangannya menutup mulutnya sendiri "apa? Apa aku tak salah dengar? Seorang kim mingyu belum menggoda gadis gadis selama seminggu lebih"

Kertas kecil dari tatakan kue yang sedari tadi ia tilap tilap langsung meluncur kearah krystal "jangan berlebihan" ucap mingyu.

"tapi memang benar. Bahkan seminggu saja kau pernah sampai berganti dua kali. Sedangkan sekarang?" krystal terdiam sebentar "apa jangan jangan kau sudah tidak laku lagi?"

"heey jangan salah sangka, jika aku mau sekali kedip saja semuanya akan langsung jatuh padaku" tutur mingyu penuh percaya diri.

Krystal tersenyum. Dia senang melihat mingyu akhirnya kembali kedirinya sendiri lagi. Memang terkadang dia lebay, terlalu percaya diri, tapi dikala hal itu menghilang rasanya ada yang salah.

"aku hanya sedang sibuk memikirkan yang lain" tutur mingyu menambahkan. Ia menatap seulgi yang langsung terdiam saat menyadari arah mata temannya tersebut.

Tentu saja krystal menyadari itu. Dia buta jika tidak bisa melihat keadaan yang mendadak canggung diantara keduanya. Ya, pasti ada sesuatu yang salah.

Can You See Me? | SEULHUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang