[26]

1.1K 197 23
                                    


Dikerjapkan matanya beberapa kali. Semua perkataan yang sudah ia tata sejak berjam jam lalu. Semua perasaan yang ingin ia utarakan, tiba tiba hilang begitu saja akibat satu pertanyaan.

"Apa menurutmu.. Apa mungkin.. Kita pernah bertemu sebelumnya?"

Mata mereka saling menatap. Yang satu dengan penuh pertanyaan, yang satunya lagi kebingungan. "Maksudmu?" tanya Sehun.

Tatapan itu semakin dalam. Dengan kening yang perlahan mengerut, Seulgi merasakan sesuatu yang menakjubkan dalam otaknya. Seperti semua mimpinya dan kelebatan itu tumbuh menjadi nyata.

Pada awalnya ia tak percaya. Ia berpikir mungkin karena dirinya terlalu banyak memikirkan hal itu, dan kebetulan sering bertemu dengan Sehun, jadi semuanya nampak mirip. Hingga dalam mimpinya ia merasakan berteriak. Teriakan yang begitu saja tanpa ia sadari pada sosok yang sering muncul di mimpinya. Dan nama yang keluar adalah.

"Oh Sehun" tutur Seulgi tanpa sadar.

"Ya?" respon Sehun karena merasa namanyandi panggil.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Sebelum di sekolah ini?" Seulgi bertanya lebih jelas.

"Kita?" ulang Sehun. Ia mengerutkan keningnya, "Park Seulgi.. Sepertinya aku baru mendengarnya di sekolah ini"

Mendengar itu Seulgi menarik nafasnya. Sesuatu yang berat seperti baru saja jatuh ke dalam hatinya. Entah jawaban itu adalah hal yang ingin dia dengar atau tidak. Tapi sepertinya itu tidak membuat dirinya lega. Karena itu artinya semua mimpinya masih misteri.

Seulgi mengangguk, "begitu" tuturnya pada akhirnya mengalihkan tatapan dari Sehun. Tapi otaknya masih terus berpikir. Nama itu.. "Kalau Kang Seulgi.. Apa kau mengenalnya?"

Entah mengapa tiba tiba saja nama itu keluar begitu saja. Ia tak tahu apa hubungannya dengan nama itu. Hanya saja bibir dan otaknya menyerukan namanya. Kang Seulgi.

Ekspresi bingung Sehun perlahan menghilang. Beralih pada ekspresi datar, yang perlahan kerutan kembali lagi di keningnya. Perlahan Seulgi menyadari jika tangan Sehun tiba tiba bergetar. Dan pria itu langsung mengepalkan tangannya untuk menghilangkan itu.

Tatapan bingung kini berpindah pada Seulgi. Gadis itu tak tahu apa yang terjadi pada Sehun. Tunggu.. Seulgi sepertinya pernah melihat hal ini terjadi sebelumnya. Apa jangan jangan..

Seulgi terlonjak saat tiba tiba Sehun berdiri. Nafas Sehun yang berderu bahkan bisa terasa oleh Seulgi yang berjarak sekitar setengah meter darinya. Matanya tak fokus dan mengerjap beberapa kali.

"S-ssehunah" panggil Seulgi.

Tapi tiba tiba Sehun berbalik dan pergi. Dia terus berjalan keluar dan benar benar meninggalkan Seulgi di cafe itu sendirian dan bingung.

Baru gadis itu sadari jika jantungnya berdebar keras. Hal yang ia lihat untuk yang kedua kalinya ini tetap membuat dirinya takut. Bahkan di saat otaknya menyuruh dia untuk berlari dan mengejar Sehun, tapi kakinya tak bisa. Apa yang ia lihat dulu setelahnya, membuat sebuah ingatan yang cukup traumatis.

Apa sebaiknya dia menelpon Donghae?

Dengan tangan yang sedikit bergetar Seulgi mengeluarkan ponselnya. Menekan sebuah tombol sebelum menempelkan kotak pipih itu di telinganya. "Yobseyo.. Guru Lee. Sepertinya ada yang aneh dengan Sehun"

^-^

Angin sore hari cukup membuat rambutnya terapung apung sedikit tersentuh. Berjalan santai seperti yang biasa ia lakukan, tangannya memegang sebuah surat yang baru saja ia jemput di depan sekolah dari orang tuanya.

Lalu kakinya tiba tiba berhenti saat melihat orang yang dikenalinya baru saja akan berjalan keluar dari cafe sekolah. Membuat sebuah senyuman otomatis di wajah bule tampannya.

Can You See Me? | SEULHUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang