Tubuh mereka terus mengikuti irama.Sehun mengikuti semua ketukan dan feeling yang mengalir di dalam diri mereka.
Disaat melakukan apa yang mereka cintai, lelah bukanlah musuh.
Musik berhenti berputar setelah hampir 100 kali melantun. Kedua orang itu berdiri di tempat mereka sambil berusaha menenangkan jantung dan menghirup oksigen sebanyak mungkin.
Seulgi membungkuk sambil memegang lututnya. Memandang sehun yang kembali bergerak untuk memperbaiki beberapa gerakan yang menurutnya kurang tajam. Dan lagi lagi tak sengaja dirinya melihat luka yang terpapar akibat pakaian sehun yang terangkat ketika menari.
Tapi kali ini sialnya sehun menyadari itu sebelum seulgi bisa menglihkan pandangannya. Pria itu langsung berhenti dan berbalik "bisakah kau berhenti memandanginya?"
"well aku tak bermaksud melihatnya juga" bela seulgi.
"tapi kau memandanginya" jelas sehun.
"jika bajumu tidak terangkat seperti itu aku mungkin tak akan melihatnya" jawab seulgi.
"apa kau gadis mesum? Apa kau sangat suka melihat tubuh pria saat bajunya terbuka meskipun sedikit?" tanya sehun.
Seulgi mengernyit "hey ada apa sebenarnya denganmu? Kenapa kau begitu berlebihan?"
"berlebihan? Menurutmu ini berlebihan? Kau tak tahu apapun jadi tutup saja mulutmu" seru sehun tiba tiba terpancing emosinya.
Tak kalah, seulgi juga tersulut. Ia menegakkan tubuhnya, menolak pinggang "hah luka?" ucap seulgi melecehkan "kau benar benar selama ini bersikap menyebalkan karena luka itu?"
Sehun melangkah maju dengan semua darah yang sampai di ubun ubunnya. Sungguh dianehkan bagaimana ia bisa tersenyum akibat gadis ini tadi.
"aku bilang kau tak tahu apa apa" suara sehun penuh ancaman.
"ya, aku tak tahu apa apa. Lalu kenapa kau tak mengatakannya padaku alasanmu?" tantang seulgi. "karena jika memang luka alasannya, hello memangnya kau saja yang memilikinya. Di dunia ini banyak sekali yang memiliki luka. Bahkan aku! Aku mendapatkannya akibat kecelakaan 7 tahun yang lalu. Tapi aku tidak sampai sepertimu, berhentilah merasa dirimu yang paling tersakiti" seru semua jata kata itu keluar begitu saja tanpa jeda.
Di tempatnya sehun mematung. Berhentilah merasa dirimu yang paling tersakiti? Tapi dirinya memang tersakiti. Dia merasa sakit. Bahkan hanya dengan mengingat luka itu masih membekas, hatinya sakit. Karena disaat itu.. Ingatannya.. Dia..
Duk..
Seulgi membulatkan matanya saat melihat sehun jatuh berlutut di depannya. Wajahnya nampak pucat dan kosong. Entah pria itu bernafas atau tidak.
"hey h-hey kau kenapa?" kaget seulgi. Ia ikut berlutut dan memperhatikan keadaan sehun.
"tidak.. Tidak.. Ini adalah salahku.. Tidak.." gagap sehun terus menerus berulang kali. Tubuhnya mulai bergetar. Tatapannya kehilangan fokus. Ini benar benar pertama kalinya seulgi melihat sehun seperti ini. Ini lebih menyeramkan ketimbang saat sleep walking pria ini kambuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You See Me? | SEULHUN ✔
FanfictionAku tidak berubah - sama sekali Diriku yang sesungguhnya masih ada di sini, masih sama. Aku hanya menunggu hingga seseorang bisa membawaku keluar dari sini.