[30]

1.2K 183 28
                                    


Luapan perasaan bergumul ke permukaan. Sebuah harapan muncul bersama kata kata Seulgi tadi. Tanpa disadari tangannya yang sedari tadi kengepal kuat terasa berkeringat. Ia lalu menggenggam erat tangan Seulgi yang tersimpan di atas pangkuannya.

"Kau ingat? Kau sudah mengingat semuanya?" tanya Krystal penuh haru. Air matanya mengalir ke pipi. Terjatuh ke atas tangannya yang masih menggenggam tangan Seulgi.

Seulgi menoleh kearah Vernon. Saling pandang dengan artian bahwa ada sesuatu di balik semua ini.

Masih belum menjawab. Krystal sudah menarik tubuh Seulgi kedalam dekapannya. "Aku sangat merindukanmu. Meskipun aku selalu melihatmu, tapi aku ingin kau juga ingat semuanya. Rasanya bukan kau yang sesungguhnya jika kau tak mengingat apapun" ia berujar sambil masih terisak.

Tangan Seulgi naik ke punggung Krystal. Menepuknya perlahan untuk menenangkan. Ia merasa bersalah lagi. Krystal berpikir ia sudah mengingat semuanya. Padahal Seulgi baru saja curiga. Dia belum mengingat jelas masa lalunya.

"Maafkan aku" tutur Seulgi.

Perlahan Krystal melepas pelukannya. Ia menatap Seulgi penuh tanya, "kenapa kau minta maaf?"

"Sebenarnya.. Aku belum bisa mengingat semuanya" jujur Seulgi. "Aku hanya curiga akan hal ini. Di sertai beberapa mimpiku, kupikir mungkin aku memang Kang Seulgi"

"Ya, kau adalah Kang Seulgi" angguk Krystal penuh antusias.

"Bagaimana kau yakin?" tanya Vernon akhirnya bersuara.

Kryatal menoleh pada Vernon, lalu kembali pada se6ulgi. "Karena aku mengenalmu. Kita menghabiskan masa kecil kita bersama. Aku ingat sekali wajahmu yang tidak banyak berubah sejak kecil. Aku tahu semua kebiasaanmu yang masih terbawa sampai sekarang. Ya, aku tahu itu kau" ujarnya penuh kepastian.

Kata kata Krystal bukan hanya membuat Seulgi semakin yakin. Ia merasakan jika sebagian dari dirinya mulai melebur. Membaur dengan sesuatu yang dirinya sendiri tak tahu apa. Karena kini ia merasa tak mengenal dirinya sendiri. Siapa dia yang sebenarnya? Dirinya yang selama ini dia tahu ternyata bukanlah dirinya yang sebenarnya.

"Jadi itu artinya.. Orang tuaku bukan.."

Krystal menundukkan kepalanya. Menemukan tangan Seulgi yang mengepal dan kembali menggenggamnya. "Maafkan aku sweety.. Tapi aku yakin mereka bukanlah orang tuamu"

"Soojungah.." panggil Vernon karena menurutnya mengatakan hal itu tidak akan membantu mental Seulgi yang masih tergoyah.

Tapi Krystal memberikan tatapan keras dan tak bisa di bantah pada Vernon. Membuat pria itu kembali menutup mulutnya dan menonton.

"Aku yakin karena kakakmu, Chanyeol oppa" jelas Krystal membuat Seulgi menatapnya lekat. "Dia selalu menghalangiku setiap saat aku akan mengungkit nama Kang Seulgi. Dia juga pernah mengancamku untuk tidak pernah mengungkit nama itu lagi padamu"

Hatinya seperti terjun langsung dari tempatnya. Ia tak pernah menyangka jika kakaknya juga ikut dalam skenario yang Seulgi sendiri masih tak mengerti ini. Selama ini ia selalu berpikir jika semuanya baik baik saja, semuanya normal. Tapi..

Seulgi menoleh saat merasakan sebuah tangan menempel lembut di pundaknya yang tegang. Di tempatnya, Vernon menatapnya lembut. Lalu beralih pada Krystal. "Kupikir sudah cukup untuk hari ini" tuturnya. "Kuyakin semua ini berat untuk kalian berdua. Kita masih memiliki banyak waktu untuk memikirkannya. Jadi jangan paksakan diri kalian"

Bahkan dalam sekali lihat saja Vernom bisa merasakan kegelisahan, ketegangan, dan kekagetan yang dua gadis didekatnya ini rasakan. Ia berada di sini adalah untuk melindungi mereka.

Can You See Me? | SEULHUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang