"Ilya ? " rungut Mikael perlahan . Dia ni lagi , memang adik si arwah Ilham memang macam ni ke ?
"Yes me , kenapa ? Dah lupa ? " soal Ilya , sinis . Misinya belum tercapai , selagi itulah dia akan terus menerus berjumpa dengan Mikael .
"Kau nak apa lagi ? " soal Mikael tanpa menjawab soalan dari Ilya . Wajah dibekukan .
Ilya menghampiri Mikael . Dadanya dirapatkan dengan Mikael . Sebelum Mikael menolaknya kasar , laju dirinya membisik rapat ditelinga Mikael .
"Nak hati you la . And get ready untuk ceraikan isteri you "
Mikael mendengus . Anak matanya menghantar Ilya pergi . Nampaknya Ilya semakin berani .
Pengawal peribadinya yang memerhatinya dari jauh , segera dipanggil .
"Aku nak kau upah orang untuk siasat , apa agenda Ilya kali ini. Lusa aku nak tahu , semua perkara tu settle . " arah Mikael . Pengawal peribadinya mengangguk . Mudah sangat !
***
Wajah Mia yang sedang lena tidur itu ditenungnya. Rambut yang menutupi wajah tersebut , diselitkan ke telinga Mia .
'I miss you, so bad sayang ' desis Mikael sendiri .
Bibir dilabuhkan didahi Mia seketika . Kenapa abang tengok sayang makin tembam ? Atau ––– . Tangannya turun mengusap perut kempis Mia .
Sayang pregnant ? Perubahan Mia tidak terlalu ketara tetapi dapat diketahuinya .
"Abang ––– " rengek Mia apabila terasa tangan mengusap perutnya .
"Dah balik ? " sambungnya .
"Ya , sayang. Abang kacau sayang tidur ke ? " soal Mikael , serba salah . Kesian Mia .
"Tak , sorry sebab Mia ––– "
"Its okey . Lagipun sayang mesti penat jaga Ayrin . Lain kali tak payah tunggu abang ya" kepala Mia diusap - usapnya . Agak panas tetapi tidak terlalu ketara .
"Sayang okey ? " tangan Mia tidak lepas mengurut kepalanya sendiri .
"Pening sikit "
"Biar abang urut ya ? Badan sayang panas ni . Dah makan ubat ? " soal Mikael , risau . Tangannya mengurut lembut tepi kepala Mia .
"Sikit je . Tak payah kut " balas Mia perlahan . Tak larat sangat . Biarpun kerja dirumah dibuat oleh bibik.
"Sikit sayang cakap ? Saya––" terhenti Mikael dari membebel apabila melihat Mia laju berlari ke tandas memuntahkan isi perut . Laju dirinya berlari melihat keadaan Mia .
"Sayang okey ? " belakang badan Mia diurut - urutnya . Ya allah , Mia kenapa ?
"Okey " balas Mia , acuh tidak acuh . Pahit sangat rasa dilidah .
"Jom ke klinik "
"Tak payahlah abang. Already late ni. Malam sangat dah ni " kepala diletakkan kembali ke atas batal . Mata ditutup . Perit betul .
"Betul ni ? " soal Mikael inginkan kepastian . Risau betul .
"Ya , abang . Ya "
"Sayang sejak bila lagi muntah - muntah macam ni ? " soalnya lagi .
"Tengah hari "
"So, sayang dah makan ke belum ni ? "
"Belum , tak ada selera . Asyik muntah - muntah je "
"No, jom pergi makan . Nanti perut sayang masuk angin " tegas Mikael .
"Boleh , tapi one condition " mata dibuka . Bibirnya tersengih .
"Just tell me . " balas Mikael tanpa ragu - ragu .
"Sayang rasa macam nak makan ––– "
Okey , mengidam Mia dah datang ! . Mikael tersenyum kelat .
"Makan nasi goreng cina " ujarnya . Mata bersinar - sinar . Mesti sedap ni !
"Jom, kita pergi beli " tangan Mia ditarik . Mia tidak memberi respon. Kening diangkat . Kenapa ni ?
"Nak abang masak ! " ujarnya lagi, teruja .
"Hah? " seriusly ? Nak tak nak , Mikael terpaksa buat demi isteri tercinta .
"Abang yang masak " ulang Mia . Mikael menelan liur . Fuh , sabar Mikael , sabar . Sayang isterikan ?
"Okey –– but , "
"Sayang duduk sini . Tunggu abang bawa naik atas " arah Mikael . Mia menepuk - nepuk tangan , teruja . Kepala dianggukkan,
Kaki diatur turun dari katil . Iphone X nya tidak lupa untuk bawa turun sekali . Kalau tak bawa , nak tanya siapa ? Mikael cuba untuk isteri tercinta ! Nekadnya .
"Mission started ! "
***
"Jaga Rafiq baik - baik ya. " pesan Puan Wahida kepada Hakimi . Badan cucunya dipeluk erat .
"In shaa allah ibu. Kimi akan jaga anak Kimi ni elok - elok , lagipun Kimi pergi tiga hari je . Bukan lama . " Rafiq diambil dari dukung ibunya . Tangan ibunya disalam . Ayahnya hanya tersenyum .
"Ayah , tolong tengok - tengokkan sekejap ya syarikat masa Kimi tak ada . " tangan tua milik ayahnya disalam .
"Kimi tak payah kisah sangat pasal syarikat ni . Yang penting sekarang ni , jaga cucu ayah ni elok - elok . " pipi Rafia dicubit lembut .
"In shaa allah . Kimi masuk dulu ya " pamit Hakimi . Risau jika ketinggalan flight .
"Okey . Bye " ujar ibu bapanya serentak sambil melambai - lambai . Rafiq tersengih sambil membalas lambaian nenek dan atuknya .
YOU ARE READING
Jodoh Pilihan Mama ! ✔
RomanceFirst Romance by Keerul Sarah . Pertemuan yang tidak disangka - sangka oleh mereka membawa mereka ke alam perkahwinan. Paksa? Bagi Mia Adreena tidak sama sekali. Mikael Anaqi hanya menurut kerana terhutang budi terhadap kedua ibu - bapa Mia. Anak M...