[28]

9.5K 270 0
                                    

'Finally, Malaysia I come back '

Ceh, cakap macam bertahun - tahun tak balik Malaysia. Padahal pergi tiga hari je ! Mikael yang senyap , aku kerling sekilas . Daripada berlepas dari London sehingga sampai Malaysia , Mikael hanya senyap . Kenapa ya ?

"Lapar pula rasa " gumam Mia . Perut digosok - gosok . Perut berbunyi, meminta untuk diisi . Nak cakap ke tak ? Kalau tak cakap , aku juga yang lapar . Kalau cakap, risau pulak kena marah . Haip,sebelum ini mana pernah Mikael marah bila aku cakap lapar . Aduh, bisa hamil nih .

Mikael yang berjalan laju di hadapan , ditenungnya . Hesy dia ni, dah tak sayang bini ke ? Sampai hati betul kan ? Lantakla . Yang penting aku lapar , aku kena juga pergi cafe . Lengannya aku tarik.

"Abangggg..." rengek Mia . Mikael menoleh . Keningnya diangkat .

"Apa sayang ?" soal Mikael . Tangannya yang dia masukkan ke dalam saku seluar, di keluarkan . Tapak tangan Mia dicapainya .

"I'am hungry ." ujar Mia perlahan . Mikael yang sedang memerhatinya dipandang sekilas dan terus menunduk . Mia takut , abang marah .

"Lantai tu lebih handsome dari abang ke sayang ?" usik Mikael . Dagu Mia diangkatnya untuk memandang mata bulat milik Mia .

"Err ––– " wajah Mia merona merah . Mikael ni tak reti malu ke ? Habis orang pandang .

"Jom . " tapak tangan Mia dipimpinnya. Tangannya menarik Mia agar rapat dengan dirinya.  Lalu membisik.

"Sayang, malu - malu pun still cantik "

Mia tersipu.

'Ya allah, kekalkan kami hingga hari hayat ,sesungguhnya aku benar - benar mencintai lelaki ini . Amin ' bisik hati Mia .

                                   *******
Datin Aisyah mendakap erat tubuh Mia. Rindu sungguh dengan anak perempuannya . Selama 23 tahun dirinya membesarkan Mia, tidak pernah mereka berenggang .

Mikael merapati ibu mertuanya . Seusai Datin Aisyah melepaskan dakapan , laju tangannya dihulur untuk bersalam .

"Mama dan papa sihat ?" soal Mikael , prihatin . Tangan bapa mertuanya turut disalamnya .

"Alhamdulillah , kami sihat ." ujar Dato Mukhlis .

"Jom - jom masuk. Mia pun dah lesap ni . Tak menyabar betul jumpa anak ." bebel Datin Aisyah . Jauh sudut hatinya , dia bersyukur kerana Mia dapat menerima Ayrin walaupun Ayrin bukan anak kandungnya .

"Everything okey dekat London ?" soal Dato Mukhlis . Sudah lama dirinya tidak pergi ke sana . Syarikat di sana dia serahkan kepada Mursyid untuk mengendalikan syarikat tersebut .

"Okey pa . So far, makin maju . Lagipun syarikat Mikael dekat sana pun, tak ada masalah . " Mikael melipat lengan bajunya .

"Papa ! " jerit Ayrin , riang . Laju kakinya berlari mendapatkan Mikael yang duduk diatas sofa .

"Hey, princess . Ingatkan dah lupa papa sebab dah jumpa mama ." badan Ayrin dipeluknya . Kedua belah pipi Ayrin juga tidak lupa untuk dicium .

"Papa, i miss you " Ayrin melentokkan kepala dibahu Mikael . Leher Mikael dipeluk erat. 

"Papa pun rindu sangat anak papa yang sorang ni " belakang badan Ayrin ditepuk - tepuknya perlahan.

"Ayrin gembira tak mama dan papa balik ?" soal Dato Mukhlis. Dirinya tersenyum melihat keakrapan Ayrin dengan Mikael . Teringat ketika mula - mula Mikael menjaga Ayrin, satu habuk pun Mikael tak tahu menahu dalam hal jaga baby ni. Kekok habis . Merekalah yang membantu Mikael membesarkan Ayrin .

"Gembira tok abah . Ayrin suka bila mama dan papa ada dengan Ayrin " ujar Ayrin , petah . Ayrin memang bijak . Menurun Mikael betul.

"Iya ? Suka tak duduk dengan tok ma dan tok abah ? " soal Datin Aisyah pula . Air yang dibawa oleh bibik, dituangnya.

"Suka - suka ." Ayrin menepuk - nepuk tangan . Mikael menarik lembut hidung Ayrin. Gembira betul anak papa ya ?

"Jemput minum Mikael , abang ." pelawa Datin Aisyah . Mia sedang berjalan merapati mereka , dilihatnya . Dari mana budak bertuah ni ?

"Mia pergi mana ? " soal Datin Aisyah . Mia mengambil tempat disebelah Mikael yang kosong .

"Mandi ma , badan berlengas tadi . Tak selesa ." Ayrin yang berada diatas riba Mikael , ditarik .

"Hey, mama miss you " pipi Ayrin digomol. Rindu pipi chubby budak ni .

"Ayrin pun rindu mama tapi jangan main dengan pipi Ayrin, rimas mama " rengek Ayrin . Pipinya tidak lepas dari ciuman Mia.

Mereka tergelak . Sesuai sungguh jadi mak budak , si Mia ni , getus Datin .

"Kedekut pipi betul . Tak apa nanti malam , mama nak gomol pipi papa . " ujar Mia . Haip,apa yang aku cakap ? Errr , terlepas la pulak ! Malu , malu wey !

"Errr –– " wajah Mikael dipandang sekilas . Terbit sengihan nakal dari bibir Mikael . Wajah papa dan mamanya juga dilihatnya . Mereka tersengih - sengih, nampaknya tak lama lagi Ayrin bakal dapat adik !

"Mia pergi dapur dulu ya . Rindu bibik - bibik ." ujar Mia untuk melarikan diri . Itulah kau Mia , cakap ikut sedap mulut je ! Kan dah malu .

_______________

690wrds√

Jodoh Pilihan Mama ! ✔Where stories live. Discover now