[34]

8.6K 261 1
                                    

“ Mia ”

"Hakimi ? " gumam Mia . Nasreen memegang erat tangannya .

"Boleh kita cakap sekejap ? " soal Hakimi . Wajah Mia yang makin cantik dan agak berisi ditenungnya . Bahagia mungkin selepas kahwin .

"Cakap je la " ujar Mia , dingin . Wajah Hakimi tidak dipandang .

"Mia , please "

"5 minutes . Kalau tak aku blah " jam dipangkal lengan dikerling .

"Sorry "

"For ? " balas Mia sinis.

"Everything " Hakimi menundukkan wajah . Dia letih untuk mengejar Mia lagi . Perbuatannya yang hampir merogol Mia terlayar difikirannya .

"Dah ? "

"Hah ? "

"Kau dah cakapkan apa yang kau nak cakap" wajah Hakimi yang agak serabut dikerling . Dia ni betul - betul ke mintak maaf ? Or ada muslihat lain ?

"Kimi ––– , betul - betul mintak maaf atas semua perkara yang Kimi buat dekat Mia dulu . Kimi akan ke Dubai esok . Maafkan Kimi ya ? " ujar Hakimi , lembut . Mungkin jodohnya bukan dengan Mia . Dia redha .

"Ke Dubai ? Mia dah lama maafkan Kimi . Mia just –––"

"Kimi faham . Ya , Kimi akan urus syarikat ayah tiri Kimi kat sana . Kimi akan doakan Mia selalu bahagia dengan Mikael . ––– "

Hakimi tersenyum sedikit . Lega hatinya Mia telah lama memaafkannya .

"––– and thanks sebab sudi maafkan Kimi. Kimi pergi dulu . Assalamualaikum "

"Waalaikumussalam " jawab Mia perlahan sambil matanya melihat Hakimi pergi . Leganya rasanya kerana Hakimi sudah berubah . Nasreen tersengih . Dah kenapa ni ?

" kau dah kenapa ? "

"Si Kimi tu, nampak hensem pulak bila perangai sengal dia tu dah tak ada " ujar Nasreen sambil tersengih gatal . Kalau dulu dia tak buat perangai , dah lama masuk list lelaki idaman aku tau, desis Nasreen .

"Gatal betul kau sekarangkan ? " laju jarinya mencubit pinggang Nasreen. 

Nasreen tersengih . Gatal sikit je .

                                     ****

"Sayang betul - betul nak kerja ni ? " soal Mikael . Mia yang berada disebelahnya dipeluk .

"Ya , abang ya " balas Mia geram . Buat ke sepuluh kali dirinya menjawab soalan yang sama Mikael tanya .

"Kalau –––"

"Abang kita dah bincangkan pasal ni ? " pelukan, Mia cuba leraikan . Rasa macam nak marah je si Mikael ni . 

"Okey - okey . Sorry " pelukan diketatkan . Faham sangat dengan Mia ni, cepat betul marah sekarang ni . Bukan tu je , selalu nangis kalau orang tidur tak peluk dia malam - malam . Pelikkan ?

"Apa sorry - sorry ? " bibir dicebir . Wajah Mikael tidak dipandang . Protes !

Mikael menyambar bibir Mia .

Cup !

"Suka ambil kesempatan ! " marah Mia , manja .

"Laaa , abang ingatkan sayang nak suruh abang kiss tadi . "

"Eee , tak nak kawan " dada Mikael ditolak - tolak. 

"Ohh, tak apalah . Boleh abang peluk Ayrin malam ni . " usik Mikael .

"Mana boleh macam tu . Abang , Mia punya . Boleh peluk Mia je " balas Mia , cemburu . Dengan anak sendiri pun cemburu ke ?

"Tadi kata tak nak kawan . "

"Tadi je. Sekarang nak " Mikael dipeluknya .
"Abang ... " panggil Mia, manja .

"Jangan goda abang,  sayang "

"Bukan nak goda la , perasan betul " perut Mikael dicubitnya .

"Sayang nak apa kalau bukan goda abang? " soal Mikael .

"Nak ––– "

Jangan cakap yang Mia , –––

"Nak makan gulai ayam kampung "

Dah agak ! Mikael menggaru lehernya . Mana nak cari ayam kampung dekat KL ni ?
"Boleh tak ? Kenapa senyap je ? Mia teringin la abang . " jarinya dilarikan diwajah Mikael .

"Kita nak cari dekat mana ayam kampung, sayang ? " jari jemari Mia yang bermain diwajahnya dipegang . Rasa macam semacam pulak .

"Emm , Mia tak tahu " tangisnya .

Dah kenapa pulak menangis ni ? Makin pelik si isteri ni .

"Okey - okey . Nanti abang pergi beli ya . " pujuk Mikael . Belakang badan Mia diusap - usap lembut .

"Tak nak yang beli . Nak suruh ibu buat boleh ? " wajah dicomelkan .

"Er –––  . Everything for you , sayang " ujarnya teragak - agak.

"Sayang abang "

"Sayang , sayang juga " kepala Mia diusap - usap . Kenapa sayang jadi pelik sampai macam ni sekali ? , rungut Mikael di dalam hati .

Jodoh Pilihan Mama ! ✔Where stories live. Discover now