"CHUUYA-KUN, aku mau kau menjadi partnernya."
Aku kali ini benar-benar kembali dibuat bingung. Setelah disuruh mengintai dirinya, kini aku harus menjadi partnernya? Bukan berarti aku menolaknya, hanya saja bukankah terlalu cepat?
"Tentunya tidak sekarang, kau hanya harus terus memperhatikan dirinya."
"Maksud Anda, agar saya bisa mesinkronkan dirinya dengan saya?" tanyaku memastikan.
Kulihat bos tersenyum penuh arti. "Begitulah." Singkat kata, ini memang bukan permintaan, tapi perintah. Entah kenapa rasanya saat aku ingin menolaknya pasti bos besar mafia ini akan langsung tegas menolak permintaanku.
Jadi, mau tak mau aku harus menerima gadis itu saat sudah waktunya menjadi partnerku di Port Mafia nanti. Toh, aku tidak yakin ia akan bertahan lama kalau tahu semakin lama pekerjaannya semakin berat.
Setelah langsung menancap gas untuk ke daerah timur, kini pagi harinya aku langsung kembali menuju kantor pusat.
Begitu mobil yang kukendarai semakin dekat dengan pintu utama kantor, sesaat aku melihat Anee-san dengan seorang gadis.
Gadis itu menoleh padaku—atau sebenarnya menoleh karena melihat mobilku—Anee-san pun yang sadar mengikuti arah pandang gadis itu dan tak lama setelahnya, aku pula menghentikan laju mobilku perlahan.
Aku keluar dari mobil dan bertepatan dengan Anee-san yang menghampiriku, aku menunduk hormat padanya.
"Orang ini Nakahara Chuuya, salah satu anggota eksekutif. Kemampuan 'Untuk Kesedihan Yang Ternodai'. Karena dia maniak topi dengan tubuh pendek, jadi hati-hati kalau berbicara padanya. Tapi tidak berbahaya, kok."
Uh-oh! Entah kenapa rasanya tepat sasaran sekali Anee-san mengungkapkan hal itu, terlebih pada anak baru? Sepertinya kata 'Eksekutif' akan terabaikan begitu saja karena ucapan Anee-san.
"Kata-kata yang kejam, ya." aku tersenyum miring pada Anee-san kemudian kutatap gadis yang sedikit pendek dariku itu dengan tajam.
Apa dia ingat denganku? Pikirku. Aku harap tidak, kenapa? Karena kalau dia sadar dia pernah melawanku dan hampir menyetarai kemampuanku dengannya, rasanya akan sangat malu! Terlebih seorang gadis? Yang benar saja!
Tapi matanya... seperti bukan dirinya yang kulihat saat itu.
❄
Aku melangkahkan kakiku mendekati jendela besar di hadapanku. Kutuang anggur putih ke dalam gelas yang sudah pasti kubersihkan dengan sangat mengkilap.
Begitu terisi setengah dari gelas itu, kuangkat gelas itu dan kutempelkan pada ujung bibirku. Sementara mataku terpaku pada sosok seorang gadis di luar sana.
"Dia sudah datang, ya?" gumamku.
Untuk sesaat, bibir gelas itu masih kutempelkan begitu saja pada bibirku tanpa meminumnya, tapi selang beberapa detik aku langsung meneguknya sampai habis.
Begitu aku melangkah keluar dan mengambil jas yang kugantung di dekat pintu, kurasakan sakuku kembali bergetar. Aku segera menjawab panggilan itu.
"Bos?"
[Chuuya-kun, bisa kau datang ke ruanganku sekarang? Ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu.]
"Baiklah."
Jadi, tanpa basa basi lagi aku pun segera melaksanakan perintah itu. Menuju ruangan bos. Setelah memasuki beberapa lorong, kudapati sebuah pintu besar dengan tingkat keamanan tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [18+] New Year! Broken ❄ Chuuya X Reader
FanfictionBungo Stray Dogs © Kafka Asagiri Story © K-san-san Collaboration Project | New Year! Broken Cover by @KozumeRenka [Warning! Content Rate 17+] • Bahasa Kasar 😐 • Deskripsi pembunuhan jelas ☺ • Adegan "Lime" 😅 • Dan berlanjut sampai "Lemon" kalo bac...