SIAL! Sudah hari ke berapa sekarang aku meninggalkan kantor pusat? Aku bahkan hampir tidak ingat ini tanggal berapa.
Aku harus menyelesaikan misi disini dan segera pulang. Seperti yang [First Name] duga waktu itu, pelakunya memiliki hubungan dengan Port Mafia.
Yang tidak kuhabis pikir adalah... memangnya mereka tidak lelah terus menerus melancarkan serangannya dan terus menerus gagal?
Dan lagi, kenapa harus aku juga yang menyelesaikan masalah ini? Rasanya jadi benar-benar... membosankan.
Kuhentikan laju mobilku perlahan dan kuparkiran tidak jauh dari gudang bekas yang sudah bobrok ini.
Begitu aku mendekati pintu gudang, ribuan peluru sudah lebih dulu menyambutku.
Namun, aku berhasil menghentikannya dengan kemampuanku. Dengan gerakan yang cepat, kulancarkan serangan balikku dengan menjatuhkan orang-orang itu dengan kuat.
Aku menaikkan sebelah tanganku dan kubuka kelima jariku tepat di depan pintu gudang. Begitu kukeluarkan kemampuanku, pintu gudang langsung berdebum kencang.
Saat itu juga, aku kembali disambut oleh sederet orang yang bersenjata. Namun, sekali lagi dalam waktu yang singkat, mereka semua tumbang dan hanya menyisahkan satu orang.
Aku mencengkram kuat kerah bajunya dan menariknya kasar, kemudian bertanya, "dimana Bosmu?"
"Entahlah," jawabnya seraya tersenyum miring.
Aku berdecih sebal. Kulempar asal tubuh pria itu sampai membentur barang-barang di sana.
Kulirikkan ekor mataku kebelakang, hanya ada orang-orang yang meringis-ringis kesakitan kala luka sayat yang kuberikan.
Mungkin kalau saat ini ada [First Name], gadis itu pasti sudah membakar habis mereka dan menyisahkan debu.
Aku menghela nafas dan memejamkan mataku sesaat, sebelum akhirnya aku melanjutkan langkahku menuju lantai di atas.
Begitu aku sampai di sana, aku hanya disambut oleh sesosok pria yang jelas tidak kukenal.
Dilihat dari mana pun, pria itu sepertinya benar-benar sudah menduga kedatanganku.
Sambil berjalan pongah dengan memasukkan kedua tangannya dalam saku celana, ia berujar, "sepertinya kau orang yang dibicarakan itu, ya?"
"Hah? Apa maksudmu?"
Cih, memangnya apa yang ia tahu soal diriku? Dan lagi, apa saja yang orang bodoh ini dengar? Siapa juga orang kurang kerjaan yang membicarakanku?
"Bagaimana kalau kita-"
"Tidak butuh!"
Brak!
Dalam sekejap, aku langsung menyambar dirinya dan melayangkan sayatanku yang mengenai lehernya.
Namun, saat aku sadar, pria itu sudah hilang. Tidak ada. Seolah dirinya ditelan bumi.
Kemana dia?
Selagi kepalaku menoleh-noleh mencari sosok itu, telingaku menangkap sebuah suara tawa.
Kuadahkan kepalaku ke atas, netraku mendapati sosoknya duduk tepat pada tiang besi di sana.
"Ternyata kau cepat juga, ya."
"Aku tidak punya waktu untuk mengurusmu."
"Begitu, ya? Sayang sekali...." Pria itu menghilang tiba-tiba! Dimana dia-! "Kau tidak bisa pergi begitu saja."
Sialan! Sejak kapan dia ada dibelakangku?! Aku melakukan roll depan untuk menghindari serangannya.
Ada yang aneh, kenapa aku tidak melihatnya berpindah sama sekali? Teleportasi, kah? Atau-manipulasi-?!
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [18+] New Year! Broken ❄ Chuuya X Reader
FanfictionBungo Stray Dogs © Kafka Asagiri Story © K-san-san Collaboration Project | New Year! Broken Cover by @KozumeRenka [Warning! Content Rate 17+] • Bahasa Kasar 😐 • Deskripsi pembunuhan jelas ☺ • Adegan "Lime" 😅 • Dan berlanjut sampai "Lemon" kalo bac...