SIAL, ini membuatku frustasi. Tidak kusangka, hanya karena masalah beberapa waktu lalu, membuatku terjatuh sampai titik nol seperti ini.
Pekerjaanku berantakan, emosiku tidak stabil, dan aku sering membuat masalah pula ceroboh.
Cih, ini seperti bukan diriku!
Terlebih... rasanya sulit untuk melihat [First Name]. Seolah setiap kali kulihat bibir merahnya yang menggodaku untuk kucium (oke, abaikan pikiran liarku ini), aku teringat saat Dazai Si Brengsek menciumnya lebih dulu malam Natal itu.
Aku menggeleng kepalaku kuat-kuat. Tidak, apa yang kupikirkan ini benar-benar salah! Aku harus menghapus ingatan menyakitkan ini!
Eh, tunggu. Kenapa—! Ini 'kan Perpustakaan?! Kenapa aku bisa berjalan ke sini? Oi, yang benar saja, hanya karena berjalan sambil melamun bisa membawaku ke sini.
"Nakahara-san."
Sebetulnya, aku nyaris ingin berteriak kala tetiba seseorang mencidukku tengah berada di koridor Perpustakaan Port Mafia.
Untungnya, itu Akutagawa dengan wanita berambut pirangnya (ah, sial, aku bahkan melupakan nama mafiosi di bawahku sendiri).
"Hah? Ada apa?"
"Ozuki-sama memanggil Anda."
Oh, Anee-san? Jarang sekali—atau, jangan-jangan ia ingin memarahiku karena pekerjaanku yang berantakan belakangan ini?
Cih, ini benar-benar menyebalkan.
Aku berjalan, menuju ruangan Anee-san yang biasa. Entah apa yang sebenarnya ingin dibicarakannya (atau, memarahiku sebetulnya. Yang jelas aku tidak mengharapkan ini), kuharap ini tidak menghabiskan waktuku.
Tepat ketika aku berdiri di depan pintu ruangannya, degup jantungku berpacu cepat. Rasanya aku sungguh takut untuk masuk ke dalam.
Aku menarik nafas panjang, mengeluarkannya lewat mulut. Sudah cukup, paling tidak ini sedikit membuatku lega.
Kubuka pintu terkait di hadapanku. Saat pintu itu terbuka, kulihat Anee-san masih bersantai seperti biasa di sofa merahnya.
Kuharap moodnya sedang baik, jadi paling tidak, kalau pun dia memarahiku tidak akan seperti—hal-hal buruk yang akan terjadi—ekspetasiku.
"Anee-san, aku datang seperti permintaanmu."
"Duduklah."
Rasanya dadaku mencelos. Sialan, moodnya sedang buruk! Kurasakan keringat dingin melewati pelipisku, kakiku berjalan ragu mendekatinya.
Aish! Ini gawat, sungguh.
Aku mengingat-ingat kesalahanku yang lain, sejauh ini tidak ada. Ya, tidak ada, aku yakin itu. Hanya masalah baru-baru ini, kurasa.
Lagi pula, kalaupun Anee-san sungguh memarahiku karena pekerjaanku yang berantakan kali ini, aku mungkin saja bisa bercerita sekalian.
"Selamat, ya."
Eh? "Apa?"
"Tentu saja soal [First Name]-chan," ucapnya. "Aku tidak menyangka kau akan benar-benar melakukan hal konyol seperti itu, Chuuya."
Sial, ini membuatku kesal. Ya, makannya aku tanya "apa?", memangnya ada apa? apa yang terjadi. Oh, astaga ini malah membuat perapatan di dahiku sendiri muncul, terlebih KENAPA WAJAH ANEE-SAN BERSERI-SERI SEPERTI ITU?!!
"Pasti karena kau baru pertama kali berpacaran seperti ini membuatmu gugup, pekerjaanmu malah berantakan semua," ucapnya kembali. "Tenang saja, aku yang akan bertanggung jawab soal ini pada Bos Yang Tidak Kompeten itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [18+] New Year! Broken ❄ Chuuya X Reader
FanfictionBungo Stray Dogs © Kafka Asagiri Story © K-san-san Collaboration Project | New Year! Broken Cover by @KozumeRenka [Warning! Content Rate 17+] • Bahasa Kasar 😐 • Deskripsi pembunuhan jelas ☺ • Adegan "Lime" 😅 • Dan berlanjut sampai "Lemon" kalo bac...