Chuuya Side 5 : Her Little Secret...

946 100 28
                                    

USAI membersihkan seluruh jejak tempatku bertugas, kini kubiarkan [First Name] berada di punggungku. Aku terus melangkahkan kakiku menuju mobil yang seharusnya tidak jauh dari sini, sebetulnya bisa saja aku langsung melesat cepat menuju kantor. Namun, tidak mungkin juga kutinggalkan mobil itu dipinggir jalan terlalu lama (yang ada bisa-bisa mobil patroli menariknya).

Aku mengadahkan kepalaku, menatap langit yang mulai menghitam. Samar-samar lembut kurasakan angin dingin berhembus menyisir lembut kulitku. Aku terkejut begitu mendengar suara bersin kecil yang jelas bukan berasal dariku, tapi dari balikku.

Dia sudah bangun? pikirku.

Kutolekan sedikit kepalaku kebelakang, tepat dimana gadis itu membenamkan kepalanya di bahuku. Sekilas, aku melihat manik [eyes color] yang sedikit sayu, mungkin tengah mengira-ngira keadaan dirinya saat ini.

Angin sekali lagi bertiup membawa hembusan dinginnya. Bisa kurasakan gadis itu menggigil, tangannya yang melingkari leherku ia eratkan—entah dalam keadaan sudah sangat sadar atau tidak—pun kepalanya kembali ia benamkan.

Hening.

Sesaat, hanya terdengar suara ombak yang membentur bebatuan sampai menimbulkan suara yang cukup keras sampai kurasakan tangan gadis itu berpindah, tepatnya diletakkan di atas bahuku dengan mengeratnya.

Untung saja aku tidak tetiba terkejut karena ia refleks bergerak seperti itu, bisa-bisa anak ini malah terjatuh—barang kali aku juga ikut terjatuh karena gerakannya yang mendadak. Aku memutar leherku, menatap gadis itu kemudian bertanya, "sudah sadar?"

Hening lagi. Sebenarnya ini pertanyaan paling aneh, tapi aku tetap menanyakannya. Padahal sudah jelas aku melihat gadis itu menatap mataku dengan wajahnya yang sedikit memerah—mungkin kedinginan atau sejenisnya, flu barang kali.

"Arigatou... Nakahara-san." Oh, kukira ia benar-benar belum sadar sepenuhnya. Sepertinya tidak ada masalah melihat dirinya yang seperti itu. Ia melanjutkan, "bisa turunkan aku sekarang?"

Aku diam sesaat. Dia yang mendapatkan luka paling parah, tubuhnya digerakkan tanpa keinginannya, mungkin kakinya juga tadi sempat terkilir tanpa ia sadari sebelumnya. Ia bahkan sempat seperti terkena serangan mental sampai-sampai kulihat saat itu ia tampak shock.

"Nakahara-san…."

Aku memotongnya sebelum ia kembali meminta, "apa kau benar-benar bisa berjalan saat ini? Kakimu terkilir, mungkin saat itu kau tidak merasakannya karena efek pengendalian itu."

Sekilas, kudengar [First Name] meringis. Sebelumnya, juga kulihat ia menggerakkan sedikit kakinya. Jadi kakinya benar-benar terkilir?

"Maaf."

Tanpa sadar, kata-kata itu meluncur dengan mulusnya dari mulutku bukan darinya. Tapi aku tidak peduli, padahal aku atasannya dan seharusnya aku bisa lebih percaya juga bekerja sama dengannya.

Namun, karena keegoisanku itu yang membahayakannya. Apa tidak apa kalau dia tetap bersamaku seperti ini, bekerja denganku begitu?

Tapi aku harus mengatakannya!

"Maafkan aku karena tidak percaya padamu."

Tunggu, kalau aku memisahkan diriku darinya, bisa jadi itu kesempatan Si Perban Terkutuk itu untuk membawanya ke pemerintah... barang kali ikut membuatnya membelot dari mafia.

Tidak, aku tidak akan membiarkannya. Bagaimana pun juga, bos mempercayakan dirinya padaku.

Jadi, paling tidak saat ini aku harus tahu soal dirinya. Itu akan membuatku lebih bisa untuk membuatnya bekerja sama denganku lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Lagi pula kemampuannya bisa disetarakan denganku, jadi itu pasti hal yang mudah.

✅️ [18+] New Year! Broken ❄ Chuuya X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang