DENGAN kemampuanku, aku langsung melesat ke Pelabuhan tepatnya bagian gudang kargo menyusul [First Name]. Anak itu, benar-benar membuatku khawatir!
Bodoh sekali aku langsung membiarkannya melakukan misi ini sendirian, terlebih karena aku juga yang terlalu lama membiarkan hal ini terjadi.
Termasuk masalah dengan Dazai Si Brengsek itu beberapa waktu lalu. Memikirkannya malah membuat ubun-ubunku memanas!
Apa-apaan dengan menciumnya itu. Memangnya dia kira aku pria bajingan sepertinya? Yang seenaknya bisa melakukan hal seperti itu? Tentu saja tidak!
Saat kutoleh-tolehkan pandanganku di bawah, aku melihat gadis itu penuh dengan luka di tubuhnya-terlebih bagian pelipisnya—pun darah segar yang mulai mengalir.
Tangan yang mengeluarkan petir itu perlahan mulai surut seolah ingin menghilang dan deru nafasnya—sudah tidak beraturan lagi.
Tepat ketika petirnya menghilang dengan sempurna, pun dengan tubuh yang lemas. Pria di atasnya menahan dagunya dengan kasar seraya tersenyum penuh kemenangan.
Mataku terbelalak melihat bola besi pada tangannya kemudian mulai di ayunkannya. Melihat itu, dadaku seraya terpukul telak, sakit. Rahangku mengeras dan aku langsung turun dengan cepat dan mengeluarkan kemampuanku.
Kulempar tubuh psikopat itu sampai terpelanting dan menabrak gudang yang tepat berada di belakangnya, sementara [First Name] berusaha membangunkan dirinya sendiri dalam posisinya saat ini.
Begitu kulihat pria gila itu ingin bangkit lagi, kutembak sebelah tangannya sampai dirinya tidak bisa digerakkannya sama sekali.
Dia sungguh gila! Baru kali ini aku melihat orang yang tersenyum menyeringai seperti itu saat ia tahu dirinya dalam bahaya dan tertembak begitu.
Aku berjalan santai, diriku sempat melirik [First Name] yang mulai terheran sendiri karena belum bisa mencerna keadaan disekitarnya saat ini.
Begitu aku melangkah dua langkah di hadapan gadis itu, kutatap pria psikopat itu dingin. Aku berdecih pelan seraya mengeraskan rahangku, geram rasanya.
Kenapa bisa-bisanya ada orang sepertinya di sini? Psikopat? Yang benar saja. Orang-orang yang memiliki kelainan sepertinya memang sangat pintar menyembunyikan dirinya bahkan membuat dirinya 'bersih' dari semua kejahatan yang dibuatnya. Seharusnya, jenis-jenis seperti dialah yang dibunuh. Diberantas.
"Nakahara... -san."
Sebelum aku sempat ingin melangkah kembali, sebuah suara yang lembut memanggil namaku. Kuputar leherku ke belakang menuju asal suara lembut itu. Akhirnya anak itu sadar juga.
Gadis itu mencoba berdiri. Namun, aku tahu, dirinya pun sekuat mungkin menahan rasa sakit yang menjalari tubuhnya itu.
Begitu dirinya nyaris saja tumbang, aku refleks menggerakkan sebelah tanganku yang terbebas. Namun, tidak kusangka, [First Name] lebih kuat dari yang kupikirkan. Benar-benar kuat.
Selagi aku terfokus pada [First Name], psikopat itu mulai bergerak tapi aku langsung menembakkan lima peluru yang melumpuhkan seluruh tubuhnya.
Aku semakin mengeraskan rahangku saat ia hanya tersenyum kala kutembak. Kini, dirinya kutatap lebih dingin dari sebelumnya.
Geram karena senyumannya itu, pun....
Geram karena melukai partner berhargaku.
"Apa kata-kata terakhirmu?"
Aku benar-benar tidak habis pikir, bagaimana pria ini segila ini sampai-sampai menanggapi ucapan datarku dengan tertawa seperti itu?
Oi! Jangan kira perkataanku barusan itu hanye lelucon belaka, Brengsek! Setelah beberapa saat menunggu tanggapannya dan tidak mendapatkan jawaban sama sekali, aku membulatkan tekatku untuk menembak kepalanya langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [18+] New Year! Broken ❄ Chuuya X Reader
FanfictionBungo Stray Dogs © Kafka Asagiri Story © K-san-san Collaboration Project | New Year! Broken Cover by @KozumeRenka [Warning! Content Rate 17+] • Bahasa Kasar 😐 • Deskripsi pembunuhan jelas ☺ • Adegan "Lime" 😅 • Dan berlanjut sampai "Lemon" kalo bac...