SUDAH empat tahun berlalu, dan aku masih saja belum tahu apakah keputusan yang kubuat hari itu benar atau salah.
Ada saatnya aku merasa sudah melakukan hal yang benar. Mungkin kalau aku boleh bertanya....
Lebih sulit untuk "melepaskan" atau "meninggalkan"?
Apakah pertanyaannya terlalu sulit? Begitu juga bagiku. Atau, baginya? Entah apa yang sebenarnya paling sulit untuk kulakukan atau untuk dilakukannya.
Kalau dilihat dari sisiku, aku yang belum pernah merasakan hal yang lainnya tidak akan tahu, tapi saat ini jawabanku....
Melepaskan adalah hal tersulit yang kulakukan.
Namun aku tahu, itu hal yang benar yang telah kulakukan untuknya. Aku sangat yakin itu.
Karena aku percaya padanya.
Bagaimana pun, aku atau dirinya memiliki perannya masing-masing di tempatku sekarang atau di tempatnya berada.
Aku tetap disini seperti biasa, menyibukkan diriku dengan berbagai misi dan tugas lainnya. Atau, pergi ke luar kota yang tak terlalu jauh barang kali.
Musim dingin hari ini cukup terasa hangat, entah bagaimana aku bisa mengatakan hal itu—tapi aku merasakannya.
Baiklah, sudah cukup! Waktunya menyelesaikan pekerjaanku hari ini : melanjutkan laporan.
Aku tidak tahu pasti sudah berapa lama aku duduk tenang disini, dengan dihadapkan layar desktop yang tetap menyala.
Hanya sedikit lagi, sudah selesai.
Aku menghela nafas singkat sebelum akhirnya menutup layar laptopku. Usai menghabiskan segelas wine itu, aku berdiri dan meninggalkan ruanganku seraya meraih jaket kulit yang tergantung begitu saja pada sofa.
Benar, sudah empat tahun akhirnya aku merasakan hubungan jarak jauh dengan [First Name].
Apa aku harus mengatakan kalau aku kecewa padanya? Atau, harus kukatakan kalau aku terlalu lambat?
Seperti ucapannya kala itu, gadis itu sebenarnya sungguh datang setiap dua kali dalam setahun : waktu liburan awal semester dan liburan musim dingin.
Namun sialnya entah bagaimana cara si Yamada membuatnya sibuk, sampai-sampai aku bahkan tidak pernah bertemu dengannya bahkan hanya untuk melihatnya saja.
Aku tahu [First Name] datang ke Port Mafia, tentunya dari Anee-san. Anee-san pun bertemu dengannya hanya sebentar, bertegur sapa dan meninggalkan fotonya untukku.
Yang menyakitkan dari fotonya itu adalah saat aku tahu itu fotonya dengan Anee-san. Ya, tepat saat [First Name] datang, sebelum pergi ia berfoto dengan Anee-san kemudian mengirimkannya lewat e-mail padaku.
Tentu saja aku yang tahu itu kalap untuk langsung kembali ke kantor, namun hasilnya? Nihil, gadis itu sudah pergi.
Lalu soal dia yang sering menghubungiku? Sebenarnya, ia juga melakukannya.
Tapi, kurutuki diriku sendiri yang jarang mengaktifkan ponselku saat bertugas atau meninggalkannya dalam mobil.
Sepertinya memang ada masalah perbedaan waktu kesibukan kami, saat aku menghubungi kembali [First Name], gadis itu tidak menjawabnya atau sebaliknya.
Sedikit rasa bersalah sebetulnya menghantamku, tapi apa boleh buat? Bagaimana pun aku juga tahu ia benar-benar serius dengan ucapannya empat tahun yang lalu.
Paling tidak, ia tetap melakukannya selama empat tahun terakhir.
Tapi mungkin, menunggu tiga tahun lagi... ya? Aku tidak yakin apa aku akan sekuat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [18+] New Year! Broken ❄ Chuuya X Reader
FanfictionBungo Stray Dogs © Kafka Asagiri Story © K-san-san Collaboration Project | New Year! Broken Cover by @KozumeRenka [Warning! Content Rate 17+] • Bahasa Kasar 😐 • Deskripsi pembunuhan jelas ☺ • Adegan "Lime" 😅 • Dan berlanjut sampai "Lemon" kalo bac...