BEGINI, sebetulnya aku tidak tahu kalau [First Name] itu tidak kuat dengan minuman beralkohol.
Namun sejujurnya, dia ternyata cukup hebat juga masih bisa menggunakan sedikit kekuatannya.
Lihat saja, setelah sepenuhnya dia dalam keadaan mabuk dengan wajah merah, dia masih bisa berontak dalam gendonganku.
Kalau boleh kukatakan, mungkin kejahilanku ini diluar batas sebenarnya. Entah apa aku harus membawa gadis manis ini kembali ke apartemennya atau ke ruanganku....
Oke, akan kubawa ke ruanganku. Toh ruanganku jaraknya lebih dekat dari sini karena aku juga sudah terlalu lelah, terlebih pada keramaian pesta tadi.
"Kemana... Chuuya ...?" ucap [First Name] sesenggukkan.
"Ruanganku."
"Kenapa... kesana ...?"
Aku mendengus. Seketika niat jahilku kembali lagi, apa yang akan dia pikirkan kelak kalau aku mengatakan hal ini.
Kuharap dia tidak mengatakan hal-hal aneh, seperti mengatakan sesuatu yang sebetulnya tidak pernah kulakukan padanya.
Kalian mengerti maksudku, bukan?
"Sshu~ this is our secret!"
Seolah tidak mendengar yang baru saja kukatakan, [First Name] langsung terhuyung lemas dengan kepalanya yang di letakkan di bahuku.
Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya aku sampai di depan pintu ruanganku. Namun, saat tanganku hendak ingin memutar knop pintu, keberadaan Anee-san yang datang tiba-tiba seolah memanggilku.
"Ada apa, Anee-san?" tanyaku seraya menoleh padanya.
"Tidak apa," balasnya. "Sepertinya [First Name]-chan sudah kalah, ya?"
Aku tersenyum miring mendengarnya. Anee-san memang tidak salah, faktanya [First Name] kalah oleh seteguk wine yang kuberikan langsung padanya (memang kadar alkoholnya tinggi, mungkin karena itu).
"Berikan ini padanya kalau dia masih sedikit mabuk saat terbangun nanti."
Kuterima sebotol teh jahe (yang kutahu dari aromanya) hangat dengan tanganku yang terbebas.
"Arigatou, Anee-san."
Wanita itu hanya membalas ucapanku dengan senyumannya sebelum akhirnya ia pergi meninggalkanku dengan [First Name] seraya menepuk sebelah bahuku pelan.
Kuputar knop pintu ruanganku, begitu pintu terbuka, hanya ada sebuah ruangan luas dengan satu kasur besar yang terhubung langsung dengan dapur dan ruangan bersantai minimalis.
Kurebahkan tubuh mungil pacarku itu di atas kasurku, kemudian kutarik selimut sampai ke atas bahunya.
Aku kembali berjalan, meninggalkan Sang Putri Tidur yang terlelap itu. Kuletakkan minuman dari Anee-san di atas meja santai tak jauh dari jendela besar di ruanganku.
Usainya, aku kembali melangkah dan menatap malam kota dermaga ini dari tempatku berada.
Kutuang cairan bening dalam botol ke dalam gelas yang memang selalu kubersihkan, lalu kuambil gelas terkait dan menempelkan bibir gelas itu dengan bibirku sebelum akhirnya seteguk wine masuk ke tubuhku.
Sekali lagi, sedikit banyak aku mengetahui tentang gadis ini. Mungkin aku harus mencatat ini, tentang dia yang sebetulnya tidak kuat dengan minuman beralkohol.
Begini maksudku, kalau sewaktu-waktu ada orang yang memanfaatkan keadaannya yang seperti ini saat aku tidak ada, apa yang akan terjadi?
Oi, itu benar-benar tindakan licik. Atau, aku juga yang licik karena membawanya ke ruanganku dengan alih-alih karena ruanganku lebih dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [18+] New Year! Broken ❄ Chuuya X Reader
FanfictionBungo Stray Dogs © Kafka Asagiri Story © K-san-san Collaboration Project | New Year! Broken Cover by @KozumeRenka [Warning! Content Rate 17+] • Bahasa Kasar 😐 • Deskripsi pembunuhan jelas ☺ • Adegan "Lime" 😅 • Dan berlanjut sampai "Lemon" kalo bac...