"Gue duluan ya, bye" ujar Hanna kepada Hanif.
Bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, Doni menghampiri Hanna yang masih ada di taman sekolah dan membawakan tas milik Hanna.
"Sejak kapan lo? Dia?" Tanya Doni.
"Dia gak seburuk yang gue pikirkan" singkat Hanna.
"Jadi lo?"
"Menurut gue berteman lebih baik"
"Kenapa?"
"Ih nanya mulu lo kek wartawan"
"Ya gue kan penasaran"
"Ya, btw lo mau ikut?" Tanya Hanna.
"Mau kalau boleh?"
"Ya boleh lah, lo kan sahabat tercinte gue"
Tercinta? Just best friend
"Hehe, bisa aja lo" Doni mengacak-acakan rambut Hanna."Ih nyebelin lo" Hanna mencubit pelan perut Doni.
"Aw, sakir yalord"
"Lebay, haha"
"Ihh gemesin banget kamutu"
"Ihh bodoo"
Bang Kevlar sudah menunggu di luar gerbang sekolah, Doni dan Hanna langsung menghampiri ia.
"Lama banget sih" ujar Kevlar.
"Yaelah bang lebay banget lo"
"Don, motor lo gimana?" Tanya Kevlar, ia tau kalau Doni mau bareng.
"Gue gak bawa motor"
"Tadi lo berangkat naik apa?" Tanya Hanna.
"Gue naik umum"
"Tumben?"
"Iya mobil di pake, motor bannya bocor, belum gue bawa ke bengkel"
"Tau gitu bareng tadi pagi, lo gak ngabarin sih"
"Gue gak mau ngerepotin"
"Kita udah kayak saudara kali, santai aja" jawab Hanna.
Saat ini mereka sedang menuju rumah sakit untuk operasi pengangkatan pen yang di ada lengan Hanna.
**
"Don, gue denger-denger lo sama Hanna?" Tanya Viko sambil menaikkan kedua alisnya.
"Iya"
"Iya apa nih?" Tanya Viko lagi.
"Gue berdamai sama dia" jawab Hanif.
"Yaampun, kenapa gak dari dulu aja ya kalian di hukum berdua gitu" sambar Jaka.
"Kenapa berdamai? Nanti nih sekolah sepi kalau gak ada ributan kalian berdua" ujar Viko.
"Yee biarin kali Ko, Hanif kan mau pdktan. Dengan berdamai biar gampang"
"Eh kata siapa lo?" Tanya Hanif.
"Jujur aja kali" ujar Jaka.
"Gak,
"Dasar kamu suka muna gitu deh, jadi gemez pake Z" ujar Jaka sambil memukul bahu Hanif.
"Jijik anj"
"Btw Nip, gue denger-denger-
"Apaan deh Ko, denger-denger mulu. Ikutan bigos sama Sarah lo ya?" Tanya Jaka.
"Enak aja lo, ini soal Hanna"
"Kenapa?" Tanya Hanif serius.
"Cailah, serius amat Nip"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Teen Fiction"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...