"Lo hati-hati ya, bye" Hanna melambaikan tangannyaBangke calling you
"Halo, assalamualaikum"
"....."
"Oke tunggu" Hanna mematikan panggilannya, dan berjalan keluar. Ia mendapati mobil Kevlar terparkir di depan sekolahnya.
Hanna masuk kedalam mobil.
"Lama" komen Kevlar."Hmm, sorry" Kevlar pun melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.
Hanna memasangkan earphone nya di kedua telinganya.
Matanya memandang jalan yang sunyi, di temani dengan lagu yang mengalun di telinganya.
Tangannya terasa nyeri lagi, karna kejadian kemarin malam.
"Shhhh" cicit Hanna.
"Kenapa lo de?" Tanya Kevlar yang sendang membawa mobilnya.
"Gak kenapa-kenapa" Kevlar hanya membulatkan mulutnya.
Tak lama kemudian, mobil Kevlar sudah terparkir di dalan garasi dengan rapi.
"Assalamualaikum" ucap Hanna yang masuk duluan, ia mencium punggung tangan bundanya.
"Waalaikumsalam"
"Bun, aku laper deh" ujar Hanna yang sedang duduk di samping bundanya'Talia'.
"Serius? Tumben kamu. Yaudah sanah makan, bunda udah buatin Ayam Semur kesukaan kamu" ucap Talia, dan Hanna langsung berlari ke meja makan.
"Heii, pelan-pelan" Talia bangkit dari duduknya, menyusul anak bungsunya ke meja makan, "Kev, makan dulu sini" teriak Talia dari ruang makan.
Kevlar turun dari kamarnya,dan tak sengaja mendorong tubuh Hanna yang sedang memegang gelas.
PRANKKKKK
"Bang! Hati-hati dong kalo jalan, jadi pecah kan!!" Hanna mengomeli Kevlar yang baru saja duduk.
"Udah, biar bunda nanti yang beresin!" Perintah Talia.
"Gak apa bun, Bang! Bantuin ih!!" Hanna mulai memunguti pecahan gelas tersebut.
"Jangan batu dah de, tajem tuh! Udah biar gue aja!" Kevlar membatu Hanna memunguti pecahan itu.
Tak sengaja, pecahan itu menyobek telapak tangan kiri Hanna, "Shh, aww!!"
"Tuh kan apa gue bilang! Sok si lo!!" Kevlar langsung menarik Hanna ke wastafel untuk membersihkan darahnya, dan mengambil kotak P3K.
"Pelan-pelan bang!" Kevlar mengambil obat merah dan segulungan kain kasa. Kevlar mengulung tangan Hanna dengan kain putih itu dan menempelkannya dengan plester/handsatplas.
"Thanks bang" ucap Hanna.
Dan sekarang tangan kiri Hanna dibalut dengan kain putih dan masih terdapat sisa darah bercampur obat merah di kain tersebut.
"Haha keren nih tangan" gumam Hanna, sambil memperhatikan tangannya dan sesekali mengaduh kesakitan perih, "Lo sehat kan de?" Tanya Kevlar.
"Sehat lah!" Tegas Hanna.
"Gue kira gila" cicit Kevlar.
"APA? Mata lo mau gue colok pake nih sendok?" ucap Hanna menyeringai.
"Yakali gue mau!" Dumel Kevlar.
"Udah, kalian lanjut makannya gih!!" Perintah bunda'Talia'
![](https://img.wattpad.com/cover/114929112-288-k945156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Genç Kurgu"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...