Hanna berjalan dengan perasaan yang tidak enak, bukan perasaan lebih tepatnya badannya terasa tidak enak.
Mungkin karna ia terkena hujan semalam.
Saat ini Hanna sudah berada di sekolah, ia datang lebih cepat dari biasanya. Tak lama kemudian Doni baru datang dan langsung menghampiri Hanna.
Dorrr!
"Apaan si lo" Hanna menoyor kepala Doni sambil tertawa.
"Haha, kenapa gue selalu gagal kalau mau ngagetin lo" Doni menekuk wajahnya.
"Lebay anjir" Hanna mendorong pelan Doni.
"Lo udah sarapan?" Tanya Doni.
"Belum nih, kantin?" Tanya Hanna bersemangat.
"Yuk,
Mereka berdua berjalan ke arah kantin, karna masih pagi keadaan kantin tidak seramai saat jam istirahat.
Biasanya kalau pagi hanya berisi anak-anak yang belum sarapan dan kelaparan di pagi hari.
"Bubur kan?" Tebak Doni.
"Bukan" jawab Hanna.
"Trus apa?" Tanya Doni.
"Gue mau nasi yang udah di lembekin, haha" Hanna tertawa pelan.
"Bacot make pelangi sepuluh" ujar Doni langsung pergi untuk memesan bubur.
Ponsel Hanna berdering,
Hallo, bep kamu dimana? Aku rindu. Aku ramal kita akan bertemu di kantin.
"Anjir, Dilan parah. Cepet ke kantin" jawab Hanna.
Ai ai capten.
Tutttt.
"Siapa?" Tanya Doni sambil menaruh mangkuk bubur di hadapan Hanna.
"Vani" jawab Hanna.
"HOLLAAA" kejut Vani.
"Kampret" ceplos Hanna.
"Ciee kaget" ledek Vani.
"Tadi sama gue gak kaget, sama Vani kok kaget ya? Make jurus apa lo?" Doni mebatap Vani menyelidik.
"Jurus kaget baba" ujar Vani.
"Apaan tuh?" Tanya Hanna.
"Kep'po" bacanya di tahan dua harakat:v
"Bodo njir"
"Gue juga mau bubur dong" ujar Vani.
"Sono beli" jawab Doni nge-gas.
"Anjir, gak mau beliin apa?" Tanya Vani merengek.
"Pesen sono, nanti gue yang bayar" ujar Hanna.
"Uuu masih bep, Doni mah emang dasarnya pelit sih ya" ujar Vani sambil berjalan ke arah tukang bubur.
"Haha,
"Tapi gue gak pelit sama lo" Doni menyedot minumannya dan melirik ke Hanna.
"Yee dasar pilih kasih"
**
"Mereka rame banget ya" ujar Zara.
Hanif, Jaka, Viko, dan Zara sedang duduk satu meja di kantin, tak jauh dari meja Hanna tepatnya.
"Mereka emang gitu, jadi seru kalo kita gabung" ujar Viko.
"GAK!" Cekal Hanif.
"Lo lagi ada masalah sama Hanna?" Tanya Viko.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Novela Juvenil"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...