Malam ini keluarga Hanna kumpul, Kevlar sudah pulang dari kostannya.
Saat ini mereka sedang kumpul di ruang keluarga setelah makan malam.
"Gimana kuliah kamu, Kev?" Tanya Angga.
"Lancar kok Yah, bulan depan aku sidang" jawab Kevlar.
"Asik, abis itu wisuda yeayy" lanjut Hanna.
"Gue deg-deg'an mau sidang" jawab Kevlar.
"Udah lulus pasti" Hanna menaik turunkan alisnya.
"Amiin" jawab Ayah, Bunda dan bang Kevlar tentunya.
"Kamu gimana sekolahnya, Han?" Tanya Ayah balik.
"Baik kok, Yah"
"Tangan kamu?" Tanya Ayah lagi.
Duh ngapain tanya tangan sih.
"Tangan?""Iya, suka sakit lagi gak?"
"An-nu Yah, tadi aku ke RS"
"Ngapain?" Tanya Bunda.
"Akhir-akhir ini tangan aku suka nyeri" jujur Hanna.
"Kamu kenapa gak bilang dari awal sih? Kan bisa di tindak lanjutkan" ujar Ayah.
"Aku takut, Yah"
"Oh iya, aku baru inget, Yah. Dia pernah ngaduh kesakitan pas di mobil, tapi dia gak mau jujur" adu Kevlar.
"Kan kamu ini! Jangan suka nutupin sakit gitu dong!" Kesal Ayah.
"Udah yah, dia cuma takut. Besok kita ke dokter lagi ya" tengah Bunda
Mati gue.
"Tapi tadi udah di kasih obat kok buat kalau nyeri lagi" Hanna tidak cerita."Ayah gak percaya"
"Aku ambil deh, biar ayah percaya" Hanna naik ke atas kamarnya.
Ia mencari obat yang tadi di kasih oleh pamannya.
"Nih, yah" saat Hanna sudah sampai di bawah, terlihat ayahnya sedang menelpon seseorang.
Hanna dia mematung di ujung anak tangga.
"Oh gitu, baik-baik. Terimakasih ya Nu. Assalamualaikum"
Tut.
"Hanna sini sayang" panggil Bunda.
Duh panik gue, help me..
"Jadi gimana, yah?" Tanya Bunda.
"Duh Hanna situasi gawat gini kamu gak cerita, kenapa si sayang?" Angga mencoba menahan emosinya.
"Aku gak mau operasi" jawab Hanna.
"Hey, ini juga kan buat kesehatan kamu. Kamu mau terjadi apa-apa lagi sama tangan kamu?" Tanya Ayah.
Hanna duduk di samping Kevlar.
"Bang, bantuin" bisik Hanna.
"Haha, ini udah menyangkut kesehatan lo de. Gue gak ikut ngebantah"
"Kamu mau tangan kamu di potong?" Tanya Ayah.
"Ayah" ujar Bunda, "Udah, yah. Biarin dulu dia berfikir"
"Kalau di diemin aja infeksinya bisa parah, Bun. Makanya pen'nya harus di angkat" jelas Ayah.
"Dia kan payah, Yah. Takut sama suntikan" ujar Kevlar.
"Apaan si bang, orang gak juga"
"Gak salah" Kevlar menjulurkan lidahnya.
"Terah"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Novela Juvenil"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...