Hari ini kelas Hanna dan kelas Hanif di gabungkan olahraganya. Mereka semua sudah berkumpul di lapangan basket.
"Anak-anak silakan kalian buat tim masing-masing terdiri dari 5 orang, wanita dan pria di pisah" perintah guru olahraga pak Yono.
"Baik pak" seru semua murid.
"Hanna gue sekelompok sama lo ya" ujar Clara dan Chika.
"Oke, satu lagi nih" ujar Hanna.
"Putri, lo sama kita aja" ujar Chika ketika Putri belum kebagian kelompok.
"Oh, oke"
"Sekarang kalian akan melawan kelas sebelah, anak laki dahulu lalu perempuan, seterusnya bergantian"
Kini tim Doni melawan tim Hanif, dengan tampang yang tengil Hanif masuk ke dalam lapangan, sontak anak perempuan histeris melihat Hanif yang baru memasuki lapangan.
Permainan di mulai, seling beberapa menit kedua tim mendapat skor seimbang, akhirnya adu pinalti. Dan benar saja yang menang adalah tim Hanif.
Anak kelas Doni berteriak histeris terutama anak perempuan karna kelasnya yang menang.
"Gak apa, Ni. Just a game" semangat Hanna.
"Iya, Na. Lo abis ini main kan? Hati-hati ya gue ngeri ada yang licik nanti" ingat Doni.
"Siap bos" Hanna menghormat seperti sebagaimana pasukan kepada komandannya.
"Permainan kedua, perwakilan anak perempuan 5 orang dari tiap kelas. Silakan masuk kedalam lapangan" ujar Pak Yono.
Hanna berjalan dengan timnya masuk ke dalam lapangan.
Zara tersenyum licik ke arah Hanna tetapi Hanna tak menyadari hal itu.
Bola di lepar ke atas oleh Pak. Yono dengan diiringi pluit yang di bunyikan.
Hanna mendapatkan bola pertama, ia langsung mendriblle ke arah ring lawan, tapi sayang Zara mecegah Hanna dengan merebut bola yang ada di tangan Hanna.
Vani mengejar Zara, dan ia berhasil merebut bolanya lagi, lalu mengoper ke Hanna dan goll.
Hanna meraih 3 point dari leparannya itu.Zara tak terima ia dikalahkan oleh pacar sahabatnya, bukan-bukan, bukan sahabat melainkan ia menganggap Hanif sebagai calon pendampingnya.
Ia memainkan otak liciknya. Hanna yang sedang mendribble bola dengan sengaja ia menyelengkat kaki Hanna lalu Hanna pun terjatuh.
Woiii curang tuh.
Dasar licik.
Pak curang tuu curang.
Zara cantik tapi sayang uler.
Banyak yang mengomentari Zara setelah kejadian ia menyelengkat kaki Hanna.
Hanna bangkit dan mencoba merebut bolanya lagi, baru saja ia ingin mengambil operan dari temannya tetapi Zara mendorong Hanna sehingga ia terjatuh untuk kedua kalinya dan ia mendapat bolanya.
Gila curang banget.
Pak apa-apaan nih.
Hanna tertinggal di belakang teman-temannya. Zara menghampirinya dan meminta maaf.
"Sorry ya" ujar Zara.
Hanna menatap sinis Zara, "its oke"
"Tapi itu belum seberapa, bye" Zara mendapat operan bola dari temannya.
Belum seberapa? Batin Hanna bertanya.
Chika membawa bola dan mengopernya ke Hanna tapi sayang saat Hanna ingin melempar ke dalam ring.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Teen Fiction"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...