Chapt-17

98.2K 4.1K 84
                                    

"Hanna, bangun!! Kebo banget kamu, tidur dari kemarin sore sampe pagi ini. Liat udah jam berapa ini? Kamu gak mau terlambat sekolah kan?" Pagi-pagi Bunda sudah seperti burung berkicau.

"Hmmm"

"Ham-hem-ham-hem cepet bangun! Kalau gak bunda siram kamu!!" Ancamnya.

"Ini udah bangun, bun" jawab Hanna yang masih tertidur di kasurnya.

"Mana bangun? Masih ngegoler gitu juga. Bunda itung sampe 3 kalo gak bangun bunda siram beneran!" Ancamnya lagi.

"Satu,

"Dua, tiga" lanjut Hanna yang berjalan setengah sadar ke kamar mandinya.

"Susah banget di bangunya ya gusti, padahal kamu semalem tidur masih sore loh. Cepet mandinya, udah mau jam7"

"Iya bunn" jawab Hanna sambil terdengar jeburan air mandinya.

Gak sampai 15 menit, Hanna sudah keluar dari kamar mandi dan memakai seragamnya. Setelah rapi Hanna berjalan ke arah meja makan.

"Gak ada waktu buat sarapan, bun" ujar Hanna yang ingin pamit berangkat.

"Nih bunda siapin bekal, nanti kamu makan ya" Bunda memberikan satu kotak bekal berisi nasi goreng+telor mata sapi setengah matang.

"Iya makasih bun, aku berangkat ya" Hanna mencium kedua tangan orang tuanya.

"Hati-hati kamu, apa mau ayah anterin?" Tanya ayah.

"Gak usah, yah. Nanti malah makin terlambat kena macet, udah ya aku berangkat. Assalamualaikum" Hanna berlari keluar rumahnya, lalu ia mengambil sepedah miliknya dan mengayuh sepedah dengan tenaga maksimal.

5 menit lagi jam menunjukkan pukul 7.00, sedangkan Hanna baru saja setengah perjalanan.

"Ini mah alamat di hukum tiang bendera" gumam Hanna.

Sekolah Hanna sudah terlihat dari kejauhan, dan dari kejauhan juga terlihat ada dua orang yang sedang berusaha untuk masuk.

Jarak Hanna semakin dekat dan ia memberhentikan sepedahnya tepat di depan gerbang.

"Doni, Hanif?" Ucap Hanna setelah menengok kanan dan kiri.

"Lo telat juga?" Tanya Hanif sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Ni, kok lo telat juga sih?" Tanya Hanna binggung.

"Gue kesiangan"

"Sama dong" balas Hanna, "Trus gimana?" Tanya Hanna kepada Doni.

Sialan gue di kacangin. Batin Hanif

"Satpam lagi manggil kepsek, tunggu aja"

Kepsek pun datang dengan di kawal pak Satpam.

"Ini bu anak yang terlambat. Eh, neng Hanna juga ada, baru dateng ya?"

"Eh, iya pak, kesiangan"

"Kamu perempuan kebo juga ya" sambung kepsek.

"Ibu bisa aja sih" jawab Hanna malas.

"Sudah-sudah, sekarang kalian saya hukum! Hormat di tiang bendera sampai jam istirahat, gak ada protes, gak ada penolakan! Cepat ke lapangan!" Tegasnya.

Hann, Hanif dan Doni berjalan ke arah lapangan upacara.

Mereka mengikuti perintah dari bu kepsek.

"Pak, saya titip mereka ya. Saya mau kembali ke kantor" ujar kepsek.

"Baik bu" jawab satpam.

Hanna berada di antara Doni dan Hanif, anak-anak yang berkeliaran di koridor banyak yang membicarakan mereka bertiga.

Tomboy girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang