"Hari ini gue pulang sama Doni ya, gak apa kan?" Tanya Hanna.
"Hmm, oke" singkat Hanif.
Hanna menatap sebentar Hanif, terlihat dari wajahnya menampilkan raut wajah tak suka.
"Kenapa, lo cemburu?" Tanya Hanna.
"Gak"
"Munafik banget sih, jujur aja kali"
"Diem deh, gue lagi main game nih"
"Lo gemesin deh, minta di tabok" Hanna mendorong pipi Hanif pelan.
"Gak usah ngambek, dan gak usah cemburu. Toh dia kan sahabat kecil gue, jadi lo gak usah cemburu" lanjut Hanna.
Hanif melirik Hanna sekilas.
"Siapa yang bilang cemburu sih? Gue ngerti kok"
"Tapi wajah lo itu nujukin kalau lo gak suka"
"Lo tau kan kalau gue nge-game pasti serius"
"Bodo, game mulu"
Hanna pergi meninggalkan Hanif.
"Ada apa bro?" Tanya Viko yang baru datang.
"Biasa cewek"
"Gue liat mukanya Hanna marah banget"
"Besok juga baikkan" santai Hanif.
"Jangan gitu, nanti kalau marah dia berlajut gimana?"
"Bawel kali kau ni"
Hanif masih melanjutkan permainan di ponselnya itu.
**
Hanna berjalan kesal ke arah kelas, dan duduk di bangkunya.
"Kenapa?" Tanya Doni yang ada di sampingnya.
"Gak kenapa-kenapa" Hanna tersenyum ke arah Doni.
"Bohong" Doni mencubit hidung Hanna.
"Sakit gila" Hanna memegangi hidungnya.
"Nanti jadi balik bareng gue kan?" Tanya Doni.
"Jadi dong"
"Vani mana ya?" Tanya Hanna.
"Gak jauh dari Jaka" jawab Doni.
"Lo gak mau nyari pasangan, Ni?" Tanya Hanna sambil membuka lembaran bukunya.
Doni menghentikan aktifitasnya, dan menatap ke arah Hanna, "Gue udah punya pasangan kok".
"Siapa?" Hanna pun mengentikan aktifitasnya.
"Dia ada di samping gue" ujar Doni.
"Siapa? Lala?" Hanna melihat ke samping kanan Doni terdapat teman sekelasnya yaitu Lala.
"Haha, yakali lo gak peka"
"Hah? Ohh gue tau" Hanna menatap ke arah cewek yang berada di samping dirinya, "pasti Clara" sambungnya.
"Yee bukan, udah lah lupain aja"
"Hmm yasudah"
🔔 🔔 🔔
Bel pulang berbunyi, anak-anak langsung keluar dari kelasnya masing-masing.
"Ni, gue ke toilet bentar ya"
"Oke, gue tunggu di parkiran ya"
"Siap" Hanna berlari ke arah toilet. Dengan tak sengaja di perjalanannya Hanna menabrak seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Fiksi Remaja"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...