"Sayangggggggggggg" panggil Hanna dari ruang tv.
"Kenapa sayang?"
Selang beberapa bulan setelah bulan madu, Hanna langsung mengandung anak pertama mereka.
Kini kandungan Hanna telah memasuki usia 8 bulan 3 minggu, perkiraan 5 hari lagi Hanna akan melahirkan.
"Ambilin susu di meja makan" pinta Hanna.
"Nih, minum ya jagoan papah" Hanif mengelus perut Hanna.
"Na, nanti aku anter kamu ke rumah bunda ya. Soalnya kerjaan aku lagi banyak, takutnya ada apa-apa" ujar Hanif.
"Hmmm, tapi jangan keluar kota ya. Tolak aja kalo ada panggilan" pinta Hanna.
"Iya sayang akoh" Hanif mencium pipi Hanna.
"Ihh"
**
"Assalamualaikum" salam Hanna dan Hanif.
Kini mereka sudah berada di rumah orang tua Hanna.
"Waalaikumsalam, eh mantu. Aduh anak bunda, ayo masuk-masuk" ajak Bunda.
Mereka duduk di ruang tamu.
"Ih bunda udah kayak ama siapa aja" Talia menyiapkan minum untuk anak dan mantunya.
"Bunda, aku mau nitip Hanna" ujar Hanif.
"Kamu kira anak bunda barang di titip" Talia menjewer telinga Hanif.
"Eh, bukan gitu bun. Hehe" Hanif menujukan deretan giginya.
"Kamu mau kemana emang? Jangan bilang ada tugas di luar?" Talia langsung melototi Hanif.
"Ngga bun, di kantor lagi banyak pekerjaan. Takutnya aku belum pulang trus Hanna kenapa-kenapa, kan gak ada orang di rumah. Bi Ijem lagi pulang kampung soalnya" jelas Hanif.
"Kok bunda gak tau, kalo bi Ijem pulang? Tau gitu bunda yang kesana" Talia mengelus-elus perut Hanna.
"Nanti ngerepotin bunda" jawab Hanna.
"Sejak kapan kamu ngerepotin bunda? Lagian juga kamu lagi hamil besar, anak pertama lagi. Jangan banyak jalan-jalan nanti terjadi apa-apa gimana?" Khawatir Talia.
"Ya udah bun, aku berangkat kerja dulu" pamit Hanif.
"Sayang, aku berangkat ya" Hanna mencium punggung suaminya dan Hanif mencium perut dan kening Hanna.
"Assalamualaikum"
Waalaikumsalam.
"Bunda masak apa?" Tanya Hanna sambil berjalan ke arah dapur.
"Bunda masak sop ayam, kamu makan gih" perintah Talia.
Hanna duduk disalah satu kursi meja makan, ia mengambil sedikit nasi dan lauknya.
"Na, bunda tinggal ke belakang dulu ya. Jemuran belum di angkat" ujar Talia kepada Hanna yang sedang makan.
Hanna ingin minum, ia bangkit dari duduknya. Baru saja berdiri perutnya terasa mules.
"Aduh, kok sakit ya?" Hanna memegangi perutnya.
"Duhh, bundaaaaa" Hanna berteriak.
Hanna kembali duduk, sambil mengerang kesakitan. Talia datang sambil berlari,
"Ada apa sayang?" Tanya Talia."Perut aku sakit bun, aww" keluh Hanna.
"Kita kerumah sakit sekarang"
Talia mengotong Hanna sampai mobil, Talia melajukan mobilnya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Fiksi Remaja"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...