Chapt-27

86.9K 3.7K 293
                                    

Zara duduk di pinggir lapangan, menonton Hanif yang sedang bermain bola dengan kawan-kawannya.

Sesekali tertawa saat Hanif berbuat konyol di lapangan.

"Gue tau kok, kemarin itu lo yang ngelempar minumam ke gua dengan sengaja"

Zara terkejut tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sampingnya, ia pun melirik  "Bagus deh, kalo lo tau" ujarnya.

"Dan ini gantinya" Hanna menyiramnya dengan sebotol air mineral.

Zara membuka mulutnya karna kaget, kini pakaiannya basah.

"Masih untung cuma air aqua" ujar Hanna lalu pergi menghampiri Hanif.

Kini Hanna semakin tidak takut berbuat hal seperti itu di sekolah, ia tidak memikirkan hal apa yang akan terjadi jika ia bertindak seperti itu.

Dan dia tidak peduli jika ia harus di hukum. Selama ia tidak salah ia tidak takut untuk melakukan hal seperti itu.

Zara pergi ke ruang ganti, ia kesal dan merasa tidak terima.

**

Gimana caranya buat Hanif percaya sama gue? Gue gak mau dia terjebak sama otak busuk dari Zara. Batin Hanna terus bertanya.

Hanif baru saja melewati dirinya, kali ini tidak ada Zara yang mengikutinya. Hanna pun berniat mengejarnya.

Hanna berdiri tepat di depan Hanif, mengikuti setiap langkah Hanif.

"Apa mau lo?" Tanya Hanif dingin.

"Gue mau kita ketemuan di taman kota nanti sore" pinta Hanna.

"Ngapain?" Tanya Hanif.

"Penting, gue tunggu lo jam4 di taman gue harap lo dateng sendiri"

Zara datang dengan pakaian baru, "Hanif" ia langsung mengandeng tangan Hanif. Udah kayak monyet ketemu pohon.

"Gue duluan" pamit Hanna pergi meninggalkan mereka berdua.

Apa yang mau dia omongin? Batin Hanif.

"Dia ngapain?" Tanya Zara.

"Bukan apa-apa, ke kelas yuk" Hanif merangkul Zara.

Zara pelakor!

Jamet idi.

Gila banget, Hanna gue mau di kemanain.

Gak gue restuin lo nip!

Hanna buat gue aja deh.

Nip, lo kena pelet apa dari dia?

Ahaha, pelakor.

Orang-orang yang melihat mereka langsung menyindir dan membicarakan mereka.

Secara tidak langsung, kalau di perhatikan Hanif seakan sedang berselingkuh di depan Hanna.

Katanya sih sahabat kecil, tapi kok ngerusak hubungan sahabatnya sendiri.

Haha iya ya, mungkin dia begitu karna suka sama Hanif.

Yaiyalah, mana ada sih di antara persahabatan cewek sama cowo gak ada yang mendem perasaan.

Zara itu sama kayak Doni, tapi kalo Doni mah tau diri.

Zara semakin panas mendengarnya dan mempercepat langkahnya.

"Udah gak usah di dengerin" ujar Hanif.

"Mereka semua benci sama gue!" Kesla Zara.

"Mereka gak tau yang sebenarnya terjadi" Hanif mencubit pipi Zara.

Tomboy girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang