Lima tahun kemudian..
Mereka mengadakan reoni kecil, hanya terdapat sahabat Hanif dan sahabatnya Hanna. Kalian tau lah siapa saja orangnya.
Mereka berjanjian di sebuah resort yang ada di Jakarta pada pukul 7 malam, Vani sedari tadi sibuk menghubungi Hanna. Sedangkan Hanna sendiri sedamg sibuk mengurus keluarga kecilnya.
Saat ini sudah pukul 6:40 malam, sedangkan Hanna dan Hanif baru saja berangkat ke tempat yang di tuju.
"Pasti bakalan rame" ujar Hanna tersenyum lebar.
"Pasti dong sayang" Hanif mencubit pipi Hanna.
"Ih ngeselin!"
Sampai saat ini, Hanna masih tidak suka di cubit pipinya walaupun sama suami sendiri.
Seperti biasa Jakarta macet, dan Vani tak berhenti menelpon Hanna.
HANNA LO DIMANA? DATENG KAN?
Toa Vani dari dulu tidak pernah hilang, apa kabar dengan Jaka yang kini sudah menjadi suaminya dan ayah dari anaknya? Haha:v.
Vani sudah memiliki putri yang bernama Farah Nika, Nika itu panjangan dari VaniJaKa. Kini usianya baru 3 tahun.
"Gila lo ya? Gue gak budeg jadi biasa aja. Jakarta macet" ujar Hanna.
Hihi sorry-sorry, cepetan ya. Tut
Vani mematikan telponnya sebelum Hanna menjawab.
"Dia kejebak macet" ujar Vani kepada teman-temannya.
20 menit kemudian, akhirnya Hanna dan Hanif sampai ditujuan. Mereka turun dari mobil bersama anak-anak mereka.
Hanna melihat meja yang terdapat teman-temannya itu sedikit terkejut, Vani langsung menghampirinya dan mencium Hanna.
"HANNA LAMA GAK KETEMU, KANGEN"
"Ih toa lo" Hanna mencubit pinggang Vani.
Mereka duduk bersama di satu meja yang panjang, dulu mereka satu meja kecil saja sudah cukup, tapi sekarang berbeda karna anggota keluarga yang bertambah.
Untung saja ada tempat bermain untuk anak-anak mereka jadi tidak usah khawatir dengan kerewelan yang anak mereka buat nanti.
Gaga dan Doni juga datang bersama istri dan anaknya.
"Btw, anak lo nambah satu Han?" Tanya Viko.
Viko, setelah lulus SMA ia meneruskan kuliah di Jerman dan mendapatkan kekasih orang Jerman terntunya. Beruntungnya dia, hihi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Novela Juvenil"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...