"Han, beneran?" Tanya Vani serius.
"Beneran apanya?" Tanya Hanna kembali.
"Lo? Hanif?" Ujar Vani sedikit membisik.
"Tau dari mana lo?" Tanya Hanna lagi sambil merapihkan bukunya.
"Si bigos" jawab Vani.
"Rese banget sih tuh cewek" sebal Hanna.
"Jadi bener?" Tanya Vani sekali lagi.
"Shutt, iya" jawab Hanna pelan.
"Berarti bukan gosip, tapi fakta" ujar Vani sambil memegang pipi Hanna.
"Terserah lo mau ngomong apa, ayo ke kantin! Gue laper" Hanna berjalan mendahului Vani.
"Doni mana deh?" Tanya Hanna ketika tidak melihat Doni.
"Dia tadi ke-
"Kemana? Gak usah sok rahasia gitu deh"
"Gudang"
"HAH?" Kejut Hanna, "ngapain dia ke gudang?" Tanya Hanna khawatir.
"Entahlah, gue juga gak tau"
"Ayo samperin" Hanna dan Vani berjalan ke arah gudang.
Dan benar, Hanna melihat punggung Hanif yang sedang duduk di atas tumpukan kardus bekas.
"Sejak kapan lo?" Hanna merenggut rok*k itu dari tangan Doni.
"Selamat ya" lirih Doni.
Sakit rasanya ketika Doni mengucapkan selamat untuk Hanna.
"Sejak kapan!" Tegas Hanna.
"Udah lama kok, lo gak perlu tau" ujar Doni.
"Gak baik buat kesehatan lo, Ni" Hanna membuang jauh rok*k itu.
"Jadi, kapan lo jadian?" Doni mengalihkan topik pembicaraan.
"A-anu-
"Jujur aja, Han"
"Baru kemarin, Ni. Lo gak apa kan?" Tanya Hanna.
"Loh, gue emangnya kenapa? Dan harus kenapa?" Tanya balik Doni.
"Ah, gak pikiran gue lagi ngaco" alih Hanna.
"Ke kantik yuk, gue laper" ajak Doni, seakan barusan tak terjadi apa-apa.
"Nih" Hanna memberikan sebungkus permen untuk Doni, "biar mulut lo gak bau" lanjut Hanna.
Mereka bertiga berjalan ke arah kantin, tak ada bangku yang tersisa lagi untuk mereka tempatkan.
"Bep, Han" panggil Viko sambil melabaikan tangan.
"Enak aja lo, bap-bep-bap-bep. Cewe gue tuh" ujar Jaka.
Hanna menghampiri mereka bertiga.
"Gabung sini aja, gak ada tempat lagi kan?" Ujar Hanif.
Dan mereka pun makan bersama.
"Han, gue mau cerita" ujar Jaka tiba-tiba.
"Cerita aja" jawab Hanna.
"Tapi lo jangan bilang-bilang ke orangnya ya" ujar Jaka lagi.
"Apaan sih?" Hanna mulai penasaran.
"Gue suka sama cewe, dia deket banget sama lo. Tapi lo jangan bilang-bilang ya"
"BODOH" Viko menoyor kepala Jaka.
"Eh sialan, kepala gue"
"Lebay" ujar Vani tiba-tiba.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Ficção Adolescente"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...