"Han, lo masih marah sama gue?" Tanya Doni.
Saat ini mereka sedang ada di kelas,
"Gak" jawab Hanna singkat."Gue minta maaf ya,
"Ada apa sih kalian?" Tanya Vani yang baru saja balik dari kantin.
"Pulang sekolah gue beliin donat J.CO 1 lusin deh" lanjut Doni.
"Bener gak?"
"Beneran" Doni menunjukan 2jari di depan wajah Hanna.
"Hahaha, oke" Hanna merangkul Doni, karna saat ini posisi mereka bersebelahan.
Canggung yang di rasakan Doni, kenapa tiba-tiba jantungnya berdegup dengan sangat cepat. Tidak seperti biasanya, apakah ada yang salah dengan jantung Doni?
"Van, kok lo ke kantin gak ngajak sih?" ujar Hanna.
"Kalian berdua lama, gue udah laper parah"
"Don, ayo ke kantin" ajak Hanna.
Doni masih terdiam di tempatnya, "Don?" Hanna melambaikan tangan di depan wajah Doni, sepertinya ia lagi bengong.
"DONI!"
"Hah? Apa? Ayo" Doni berjalan mendahului Hanna.
"Dia kenapa?" Tanya Vani.
Hanna hanya menaikan kedua bahunya, yang artinya ia tak tau.
**
"Gue pengen mie ayam, pesenin dong Don" pinta Hanna.
"Gue juga dong,
"Loh? Tadi kan lo udah jajan, belum kenyang emang?" Tanya Hanna.
"Gue cuma beli roti, mana kenyang" jawab Vani.
"Dasar perut karung, haha"
Doni pun memesankan mie ayam untuk mereka bertiga.
"Han, kemarin gue denger-denger lo nolongin Hanif yang abis ribut?" Tanya Vani sedikit membisik.
"Haha, apaan deh lo. Sok bisik-bisik, gak usah di bahas soal itu!" Setelah tertawa, tiba-tiba Hanna sinis seperti nenek sihir yang punya rencana jahat.
"Anjir, sialan lo. Hahha" Mereka berdua tertawa bersama, sedangkan Doni ribet dengan makanan yang ia pesan.
"Woii bantuin kek orang mah,
"Tangan gue cuma ada dua nih" lanjut Doni.
"Hihi, sini-sini" akhirnya mereka membawa mangkuknya sendiri-sendiri.
"Selamat makan!" Seru Vani.
"Hmm, makan" balas Hanna pelan.
Hanna menambahkan saos di atas mie ayamnya,
"Han, itu saos banyak banget!" Ujar Doni."Gak apa,

KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy girl
Roman pour Adolescents"Ups, sorry gue gak sengaja" Hanna menghampiri Hanif yang sedang memegang 'anu'nya. "Alah, gak sengaja tapi niat kan?!" Hanif menaikkan suaranya dua oktaf. "Gue udah bilang, gak sengaja! paham gak si!" Hanna mengambil bolanya lalu pergi meninggalkan...