Chapt-18

97.5K 4K 16
                                    

Hari ini jadwal penerbangan Kevlar untuk melanjutkan kuliahnya di luar negri. Sudah jadi cita-citanya untuk sekolah di luar, dan itu semua tercapai.

Setelah sidang skripsinya lulus ia melanjutkan untuk S2 di luar negri dengan beasiswa yang di terimanya dari tempat kuliah sebelumnya.

"Bang, serius nih?" Tanya Hanna yang sedang duduk di samping Kevlar.

Kini Hanna dan Keluarga sudah ada di bandara.

"Duh, jangan sedih gitu dong. Gue bakalan pulang kok" Kevlar mengacak-acakan rambut Hanna.

"Pas lo ngekost juga udah sepi, tapi masih bisa pulang. Nanti gue gak ada temennya bang"

"Ada Doni, Vani, temen lo banyak de"

"Auah, males banget" Hanna menopang dagunya dengan tangan.

Suara informasi terdengar ke seluruh sudut bandara, pesawat yang di tumpangi Kevlar sudah datang dan dipersilakan untuk memasuki pesawat tersebut.

Kevlar bangkit dari duduknya, dan memeluk satu per satu keluarga kecilnya.

"Hati-hati ya sayang, jangan telat makan, jaga kesehatan kamu disana" pesan Bunda.

"Hati-hati kamu, sesibuk apapun kamu disana jangan ninggalin sholat ya" pesan Ayah.

Hanna belum rela di tinggal Kevlar, ia belum mengucapkan selamat tinggal kepada Kevlar.

"De," panggil Kevlar, "bun, aku gak pulang kesini lagi gak apa kan?" Tanya Kevlar.

"Gila lo bang" jawab Hanna yang langsung memeluk Kevlar.

Hanna sedikit meneteskan air matanya. Ia belum pernah di tinggal oleh salah satu anggota keluarganya pergi jauh. Apalagi Kevlar akan menetap di negri orang.

"Hati-hati ya bang, kalo gak kuat dingin disana lo pulang aja ya, jangan maksain. Kabarin gue setiap saat" pesan Hanna.

"Haha, dasar" Kevlar mencubit hidung Hanna.

"Sakit gila"

"Selagi abang gak ada, lo jagain Bunda sama Ayah, bantuin Bunda beres-beres rumah, jangan manja lagi" pesan Kevlar untuk Hanna.

"Sejak kapan gue manja? Lo gak usah khawatir sama gue, tenang aja" Hanna memasang wajah sok cool.

"Sudah-sudah, nanti kamu ketinggalan pesawat bang" ujar Bunda.

"Iya, Bun. Bunda sama Ayah baik-baik ya, aku pergi. Assalamualaikum"

Kevlar menjauh dari Hanna, Bunda, dan Ayah. Sesekali menengok ke belakang dan melambaikan tangan.

"Dah, yuk. Kita pulang, sekalian makan" Ujar Ayah.

"Iya, Yah. Aku laper banget nih" jawab Hanna dan mengandeng tangan Ayahnya.

Mereka bertiga mencari tempat makan terdekat, dan makan malam disana tanpa Kevlar.

**

Hanif sedang mengendarai motor ninja miliknya, ia sudah ada janji bersama Viko dan Jaka.

Karna malam ini adalah malam minggu, jadi Hanif berniat untuk main-main ke sebuah club yang ada di kawasan bekasi.

Ini kedua kalinya untuk Hanif mampir ke sebuah club, dan meminum-minuman keras.

"Gue udah di dalem, lo langsung masuk aja" ujar Viko dari seberang telepon.

Hanif masuk dan menghampiri Viko dan Jaka yang sudah duduk di sofa yang ada di club itu.

"Wei bro" Hanif bersalaman dengan keduanya.

Tomboy girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang