87 When I Relax, I Feel Guilty (Dwi Bahasa)

218 8 9
                                    

When I Relax I Feel Guilty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

When I Relax I Feel Guilty

The world tells me that I should perform to prove my worth. So, my life is performance driven. That is why I feel guilty when I am idle. Throughout my life, people keep telling me that I should do better, that I need to show what I am made of, that no mark is good enough if I do not keep up. That is why I feel guilty when I relax. I am trapped in a world of performance. My life is oriented toward appearance, and doing better and better. Once in a while, I feel I need to lie down a bit and take a rest. But whenever I do it,  I am haunted by my own conscience that tells me I am not going to be good enough if I rest. So, my mind keeps reeling, my heart keeps beating at a fast pace, blood is circulating in my vein faster than a swimmer even as I am resting. You see, I feel guilty when I relax. Poor me.

++++++++++++++++++++++++++++++

Saat Aku santai Aku Merasa Bersalah

Dunia mengatakan kepadaku bahwa aku harus bekerja dan bekerja untuk membuktikan kelayakanku. Jadi hidupku digerakkan oleh keharusan untuk berupaya tanpa henti. Jadi aku merasa bersalah saat aku rehat sejenak. Sepanjang hidupku, orang-orang terus mengatakan bahwa nilaiku tergantung dari upayaku untuk terus menerus menjadi lebih baik, bahwa aku perlu memperlihatkan aku ini seperti apa, bahwa tidak ada tolak ukur yang cukup jika aku tidak terus mengejar yang lebih baik lagi. Itulah sebabnya aku merasa bersalah saat aku rileks. Aku terjebak dalam dunia pertunjukan. Hidupku berorientasi pada penampilan, dan melakukan lebih baik dan lebik baik lagi.  Sesekali, aku merasa sangat perlu untuk berbaring sedikit dan beristirahat. Tapi setiap kali aku melakukannya, aku dihantui oleh hati nuraniku sendiri yang mengatakan bahwa aku tidak akan cukup baik jika aku berlama-lama rehat. Jadi, pikiranku terus berputar, jantungku terus berdetak dengan cepat, kepalaku  berdenyut tiada, darah di pembuluh darahku mengalir lebih cepat daripada seorang perenang, bahkan saat aku sedang beritisrahat. Kau tahu kenapa? Karena aku merasa bersalah saat aku santai. Kasihannya aku ini.

Words of Wisdom / Kata-kata BijakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang