#1 in Words August 2018
#11 in Non-Fiction on 1 January 2018
#12 in Non-Fiction on 27 January 2018
#4 in Poems on 5 June 2018
This work was started on 15 December 2017.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Anthem of My Soul
It is a still small voice and yet its resounding roar echoes within my soul. It is like an anthem that reverberates in my heart and it does not stop its activities as I lie down or stand up, when I am awake or asleep, when I go about or sit still. It marches to every corner of my being and makes a sound that shouts louder than a clashing cymbal. It sings a song so intimate that beckons my all to join in the chorus. The melody rings in my heart like a familiar jingle and the beats do it with a yell, never a whisper. It circulates from my left brain to my right down to my heart and goes back up there again and again. It utters words of magic and broadcasts pure solace to me. My soul dances to its rhythm, my heart swings to its song. It is love and it is the anthem of my soul.
Ia adalah suara yang kecil, tetapi gemuruhnya bergema di dalam jiwaku. Ia seperti lagu kebangsaan yang berkumandang di dalam hatiku dan tidak menghentikan aktivitasnya kapanpun, baik saat aku berbaring atau berdiri, saat aku bangun atau tidur, saat aku pergi atau duduk diam. Ia berbaris ke setiap sudut diriku dan membuat suara teriakan yang lebih keras daripada simbal yang bergemerincing. Ia menyanyikan lagu yang sangat intim hingga membuat aku mau tidak mau bergabung bersamanya seperti dalam paduan suara. Melodinya menggema dalam hatiku seperti jingle yang familier dan denyutnya berteriak keras, tidak pernah berbisik. Ia bersirkulasi dari otak kiri ke kanan sampai ke hati dan kembali ke sana lagi dan lagi. Ia mengucapkan kata-kata menyihir dan menyiarkan penghiburan murni kepadaku. Jiwaku menari mengikuti ritmenya, hatiku berayun seirama lagunya. Ia adalah cinta dan ia adalah lagu kebangsaanku.
