#1 in Words August 2018
#11 in Non-Fiction on 1 January 2018
#12 in Non-Fiction on 27 January 2018
#4 in Poems on 5 June 2018
This work was started on 15 December 2017.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Running On Empty
My gasoline gauge indicates that my car has run out of fuel. My car has been running on empty for a few miles. At this moment, it can go no further. It just stops there in the middle of the road. I am stranded in the middle of no where. I am on US Highway 124 and the nearest town would be Eureka, still far away. The sun is setting and darkness is falling. I am all alone and my cell phone has signal problems. So, here I am as a result of my stubborness. I should have filled the tank long ago when I was in Burbank. I am the one who gets myself in trouble. I am the only culprit, I do not have an accomplice. I have been running on empty.
So, such it is in the journey of life. Often times, we run on empty. We keep giving away ourselves in the activities we do. We exert ourselves to the max. So much effort has been expended to make sure we accomplish, we gain attention, we become successful. In the process, we drain ourselves of emotions and strength and are in desparate situation without realizing. At the end, we run on empty. We need to refill ourselves from time to time, just like cars do. We have to withdraw from the crowd and the activities we do and just be with ourselves and our Maker. That way we regain our strength and refresh ourselves to continue what it is we do, and emptiness will not bring us down.
Tanda pengukur bensin di mobilku menunjukkan bahwa mobilku kehabisan bahan bakar. Mobilku telah berjalan dalam keadan kosong selama 10 mil. Pada saat ini, ia tidak dapat melangkah lebih jauh. Itu berhenti di sana, di tengah jalan. Aku terdampar di antah berantah. Aku berada di US Highway 124 dan kota terdekat adalah Eureka, masih jauh sekali. Matahari terbenam dan gelap mulai menyelimuti. Aku sendirian dan ada masalah signal dengan ponselku. Jadi, inilah aku di sini terdampat akibat dari kepala batuku sendiri. Seharusnya aku mengisi tangki itu sejak di Burbank. Akulah yang membuat diriku masuk ke dalam masalah. Akulah satu-satunya pelakunya, aku tidak punya kaki tangan. Aku telah berjalan dalam keadaan kosong
Jadi, begitulah juga dalam perjalanan hidup. Sering kali, kita berjalan dalam keadaan kosong. Kita terus memberikan diri kita dalam kegiatan yang kita lakukan. Kita berusaha maksimal. Begitu banyak upaya telah dikeluarkan untuk memastikan kita mencapainya, agar kita mendapat perhatian, supaya kita menjadi sukses. Dalam prosesnya, kita menguras emosi dan kekuatan, dan berada dalam situasi genting. Pada akhirnya, kita berjalan dalam keadaan kosong. Kita perlu mengisi diri kita dati waktu ke waktu, seperti halnya mobil. Kita harus menarik diri dari kerumunan orang dan kegiatan yang kita lakukan dan menyendiri dengan Sang Pencipta. Dengan melakukan hal ini, kita dapat memperoleh kembali kekuatan kita dan menyegarkan diri kita agar kita dapat melanjutkan kegiatan kita dan dengan demikian kekosongan tidak dapat menghentikan kita.
