128 Bitterness Loves Company

62 10 0
                                    

Bitterness Loves Company

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bitterness Loves Company

Bitterness loves company. The embittered person searches with out-stretched arms for the likeminded individuals who will embrace him. He looks for persons who can agree with him on the matter of his attitude regarding another person. He is out on the prowl for signs of bitterness from other people - persons who have been harmed and injured by another. In particular, he looks for people who have been violated against by the same person who has maltreated him. His antenna readily receives these signals and he quickly makes acquaintance with them.

The causes of their bitterness may be very real. We cannot take them lightly. There are surely issues that need to be dealt with. The person who has violated them is most probably a person of authority whom they looked up to and trusted. But the actions of the person were damaging and hurtful. These are the root cause for their bitterness. Keeping them inside and not being able to deal with these issues have caused them further damage; that is why they go out and look for company. I myself have experienced and known those who have gone through similar ordeal.

When the embittered persons are united, nothing can dissuade their purpose of derailing the character of the person who has caused them great harm. Whether done intentionally or not, this purpose will somehow be accomplished, because bitterness fanned by bitterness cannot do less than incinerating anything in their track.

Surely it does not take long for the embittered persons to become bosom buddies. They cry together and feel each other's pain. They wallow in misery and are glad that they are not alone in their despair. When they talk about events that occurred in the past, their heart stirs vehemently. At last, there is somebody who feels exactly as he does. When they relive the experience, they cannot help themselves but feel greater and greater animosity toward the person who has injured them. However, the support and encouragement that they share with one another are not stepping stones to the release of their problems; rather, they further the feeling of hatred toward the person who has caused them harm.

So, if misery loves company, bitterness adores it down to the core. However, often times, bitterness does not look for company that can provide solution to its problem; rather, it looks for those that can agree with them on the issues and once they stick together, nothing can get in their way.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kepahitan Mencari Sobat

Kepahitan mencari teman. Orang yang sakit hati mencari dengan lengan terentang pribadi yang mengalami pengalaman yang sama seperti dirinya. Ia mencari orang-orang yang dapat mengerti dia dalam masalah sikapnya terhadap orang lain. Dia mengendap-endap mencari tanda-tanda kepahitan dari orang lain - orang-orang yang telah dirugikan dan dilukai oleh sesamanya. Tetlebih lagi, dia mencari orang-orang yang telah dilecehkan oleh orang yang sama yang telah menganiaya dia. Antenanya mudah menerima sinyal ini dan dia dapat segera mengakrabkan diri dengan mereka.

Penyebab kepahitan mereka mungkin sangat nyata. Kita tidak dapat menganggap enteng. Pasti ada masalah yang perlu ditangani. Orang yang telah melanggar mereka kemungkinan besar adalah otoritas yang mereka anggap dan percaya. Tapi tindakan orang itu merusak dan menyakitkan. Inilah akar penyebab kepahitan. Menumpuk di dalam dan tidak dapat mengatasi masalah ini telah menyebabkan kerusakan lebih lanjut; itulah sebabnya mereka pergi keluar dan mencari teman. Aku sendiri pernah mengalami dan mengenal mereka yang telah mengalami cobaan berat ini.

Ketika orang-orang yang sakit hati bersatu, tidak ada yang dapat menghalangi tujuan mereka menghancurkan karakter orang yang telah menyebabkan mereka terluka. Apakah dilakukan dengan sengaja atau tidak, tujuan ini akan berhasil, karena kepahitan yang dikipasi oleh kepahitan akan membakar apa saja yang dilaluinya.

Tentunya tidak butuh waktu lama bagi orang-orang yang sakit hati untuk saling berteman. Mereka menangis bersama dan saling merasakan penderitaan. Mereka berkubang dalam kesengsaraan dan senang karena mereka tidak sendirian dalam keputusasaan mereka. Saat mereka membicarakan kejadian yang terjadi di masa lalu, hati mereka bergetar hebat. Si penderita sakit hati merasa akhirnya ada seseorang yang merasa persis seperti dia. Ketika mereka menghidupkan kembali pengalaman mereka, mereka tidak dapat menahan perasaan mereka yang makin meluap-luap terhadap orang yang telah melukai mereka. Namun, sayangnya dukungan dan dorongan yang mereka bagikan satu sama lain bukanlah batu loncatan untuk melepaskan diri dari permasalahan; sebaliknya, kebencian mereka terhadap orang yang telah menyebabkan mereka terluka akan semakin besar.

Jadi, kepahitan sangat memerlukan teman. Namun, sering kali, kepahitan tidak mencari teman yang dapat memberikan solusi atas masalahnya; sebaliknya, ia mencari orang-orang yang dapat bersepakat dengan mereka mengenai masalah dan begitu mereka bersatu, tidak ada yang bisa menghalangi mereka.

Words of Wisdom / Kata-kata BijakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang