85 Just By Being There (Dwi Bahasa)

90 12 6
                                    

Just By Being There

He was there rocking on his favorite rocking chair, in our living room. He was looking very distraught and extremely down. He did not say a word. Neither did I. I just sat in the sofa next to him in silence. He had been my roommate for two years and had become like a brother I never had. He was so much in pain after hearing the passing of his grandmother. There in darkness we sat.

I did not offer him any consolation. I would not know how to. I was not accustomed to comforting people. Afterall, we were two guys and I did not know what to do, whether to give him a gentle pat on the shoulder, a hug or what. So, I decided not to do anything. I just made myself comfortable sitting next to him.

I heard him sobbing. I heard him wiping his nose off. I heard him sighing. I heard him whispering some unintelligible words. And I stayed silent. I hoped he knew that even though I did not say a word and showed it to him, I felt remorse. The engulfing pain that was overpowering him had inundated me as well. So, probably that was the longest time ever I spent with someone without speaking – some 6 hours in total.

And he finally got up and said :"Thanks for being here. I needed it."

Sometimes, to show someone how much you care, you do not need to do any thing but simply be present in his times of struggle. During those times, no words are needed from you. Your presence is his consolation. By being there, your action speaks louder than words, offers more comfort than you will ever know. At the end of it all, the person who struggles will remember you forever just by your being there for him.

I received a call from him after 3 years we had been apart. He had gone back to his home town and I was back in mine. We chatted for hours. It was way passed two o'clock in the morning already and we were getting tired and sleepy. Before we ended the call, he told me something very interesting. He said :"do you want to know one of the most memorable times in my life? The one that I will never ever forget?" I shook my head, not knowing where this conversation was going, as if he could see my action.  Before I could answer him, he said :"remember the time when you accompanied me in our living room when my grandma passed away?" I was intrigued by his explanation. And he continued :"that was one of them." With that he ended our conversation, leaving me astounded by his explanation. Who would have ever thought?

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Hanya Dengan Berada Di Sana

Dia ada di sana bergoyang-goyang di kursi goyang kesukaannya, di ruang tamu kami. Dia terlihat sangat sedih dan hampir putus asa. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Aku juga tidak. Aku hanya duduk di sofa di sampingnya, membisu. Dia telah menjadi teman se-apartemen aku selama dua tahun terakhir ini dan sudah menjadi seperti seorang saudara. Dia sangat sedih setelah mendengar kepergian neneknya. Di dalam kegelapan kami duduk.

Aku tidak menawarkan penghiburan baginya. Aku tidak tahu bagaimana caranya. Aku tidak terbiasa menghibur orang. Bagaimanapun, kami adalah dua laki-laki dan aku tidak tahu harus berbuat apa : apakah memberinya tepukan lembut di bahu, pelukan atau apa. Jadi, aku memutuskan untuk tidak melakukan apapun. Aku hanya membuat diriku nyaman duduk di sampingnya.

Kudengar dia terisak-isak. Kudengar dia menyeka hidungnya. Kudengar dia mendesah. Kudengar dia membisikkan beberapa kata yang tidak bisa dimengerti. Dan aku diam saja. Aku berharap dia tahu bahwa meski aku tidak mengucapkan sepatah kata pun atau melakukan apapun untuk memperlihatkan rasa empatiku, aku merasakan kesedihannya. Rasa sakit yang melanda dirinya juga telah menggenangi aku. Jadi, mungkin itu adalah waktu terlama yang pernah aku habiskan dengan seseorang tanpa berbicara - sekitar 6 jam.

Dan akhirnya dia bangkit dan berkata, "Terima kasih sudah berada di sini. Aku membutuhkannya. "

Terkadang, untuk menunjukkan kepada seseorang bahwa Anda peduli, Anda tidak perlu melakukan apapun, cukup dengan hadir pada masa-masa sulitnya. Selama masa itu, tidak ada kata-kata yang dibutuhkan dari Anda. Kehadiranmu adalah penghiburannya. Dengan berada di sana, tindakan Anda lebih nyaring daripada kata-kata Anda, menawarkan kenyamanan lebih dari yang Anda akan pernah tahu. Pada akhir semuanya, sobat yang bergumul itu akan mengingat Anda selamanya hanya dengan keberadaan Anda di sana untuknya.

Aku menerima telepon darinya setelah 3 tahun kami berpisah. Dia telah kembali ke kota asalnya dan aku kembali ke kotaku. Kami mengobrol berjam-jam. Sudah lewat jam dua dini hari dan kami mulai lelah dan mengantuk. Sebelum kami mengakhiri telepon, dia mengatakan sesuatu yang sangat menarik. Dia berkata: "apakah kau ingin mengetahui salah satu saat yang paling berkesan dalam hidupku? Salah satu yang tidak akan pernah aku lupakan?" Aku menggelengkan kepala, tidak tahu ke mana pembicaraan ini berlangsung, seperti ia tahu apa yang sedang aku lakukan. Sebelum aku dapat menjawab, ia kemudian berkata: "ingat saat kau menemani aku di ruang tamu kita saat nenekku meninggal?" Aku tertarik dengan penjelasannya. Dan dia melanjutkan, "Itu salah satunya." Dan demikian dia mengakhiri pembicaraan kami, membuatku tercengang dengan penjelasannya. Siapa yang pernah berpikir demikian?

Words of Wisdom / Kata-kata BijakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang