#1 in Words August 2018
#11 in Non-Fiction on 1 January 2018
#12 in Non-Fiction on 27 January 2018
#4 in Poems on 5 June 2018
This work was started on 15 December 2017.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hi Guys, please visit my new work, "Words for You"!
Like Parrots Chatter
Have you seen parrots chatter? How wonderful they are, are they not? The birds can say words we teach them. They follow our instruction. They say what we teach them to say. But, pity, that is as far as they can say and no more. They cannot reveal their true heart; they cannot convey their real intention; they cannot verbalize what it is in their mind. Are we not like parrots, sometimes? We say things, we blurt out words, we recite, but we do not express. We are not accustomed to disclosing and making known our true motive. We just repeat those things that have been taught us. We do not know think deeply about what we personally have to say and express them with our words. We do not know how to think for ourselves. We simply hear and repeat. So, we are like parrots that chatter.
Hai all, jangan lupa singgah ke karya baruku "Words for You" ya
Seperti Burung Beo Membeo
Pernahkah Anda melihat burung beo obrolan? Betapa indahnya mereka, bukan? Burung-burung bisa mengucapkan kata-kata yang kita ajarkan kepada mereka. Mereka mengikuti instruksi kita. Mereka mengatakan apa yang kita ajarkan untuk mereka katakan. Tapi sayang sekali, itu sejauh yang bisa mereka katakan dan tidak lebih. Mereka tidak bisa mengungkapkan hati sejati mereka; mereka tidak bisa menyampaikan niat sebenarnya mereka; mereka tidak bisa secara verbalisasi apa yang ada dalam pikiran mereka. Apakah kita tidak suka beo, kadang? Kita mengatakan sesuatu, kita mengucapkan kata-kata, kita melafalkannya, tapi kita tidak mengungkapkannya. Kita tidak terbiasa mengungkapkan dan memperdulikan motif sejati kita. Kita hanya mengulangi hal-hal yang telah diajarkan pada kita. Kita tahu bagaiman berpikir secara mendalam tentang apa yang harus kita katakan secara pribadi dan ungkapkan dengan kata-kata kita. Kita tidak tahu berpikir untuk diri kita sendiri. Kita hanya mendengar dan melafalkan. Jadi, kita seperti burung beo yang ngobrol.
