92 Sincerety (Dwi Bahasa)

75 9 0
                                    

Sincerity

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sincerity

We are not supposed to do it this way. We know in the back of our mind it is wrong. But we always do it anyway. Often times, we do things because we fear. We dread punishment; we are scared of peer rejection; we are afraid of not being accepted into the fold. So, we do those things because we are under pressure.  Our action is not sincere.

We must learn to shed our fear and start venturing into a more excellent way. When we do things, we should do it because we simply want to do it. We should progress, because that is who we are. It is in our nature to do it. We should do not do it because of being under pressure.

To gauge our sincerety, we must be at a place where no eyes are looking at us and measure our action. We then should ask ourselves :  will I do the things I do here at that place just the same as where there are eyes fixed on me?

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Ketulusan

Kita tidak seharusnya melakukannya dengan cara ini. Kita benar-benar sadar bahwa kita itu salah. Tapi kita selalu melakukannya. Sering kali, kita melakukan sesuatu karena kita takut. Kita takut hukuman; kita takut dengan penolakan teman-teman kita; kita takut tidak diterima dalam kelompok. Jadi, kita melakukan hal-hal yang kita lakukan karena kita berada di bawah tekanan. Ini pertanda ketidak-tulus-an.

Kita harus belajar menanggalkan ketakutan dan mulai melangkah ke arah yang lebih baik. Saat kita melakukan sesuatu, kita semestinya melakukan hal itu karena kita ingin melakukannya. Kita melakukan sesuatu, karena memang itulah diri kita apa adanya - adalah merupakan siapa kita untuk melakukan apa yang kita lakukan. Kita seharusnya tidak melakukannya karena berada di bawah tekanan.

Untuk mengukur ketulusan kita, kita harus berada di tempat di mana tidak ada mata memandang dan mulai menilai tindakan kita. Kemudian kita harus ajukan pertanyaan ini kepada diri kita sendiri : akankah aku melakukan hal-hal yang aku lakukan di sini sama seperti di tempat di mana ada mata-mata tertuju padaku?

Words of Wisdom / Kata-kata BijakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang