185 Spectator of Life (Dwi Bahasa)

69 11 0
                                    


Spectator Of Life

There are those of us who are so lethargic in life that we have become mere spectators. We witness the lives of others around us : we make 1001 comments, we protest, we give a standing ovation, we clap, we critize, we tell them what to do and some times we cuss and curse. Just like being spectators in a game of sports. We see the action from the stand, we make comments to our hearts' desire while the players are giving their best.

The kind of people amongs us have nothing to do because we refuse to do something about our life; we do not participate in the life's movement. We see other people moving from glory to glory, but we simply have no desire to go higher and farther; we are content being stationary.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Ada orang-orang di antara kita yang begitu lesu dalam menghadapi kehidupan sehingga kita hanya menjadi penonton. Kita menyaksikan kehidupan orang lain di sekitar kita: kita memberi 1001 komentar, kita protes, kita berdiri menghormati mereka, kita bertepuk tangan meriah, kita mengkritik, kita memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan dan beberapa kali kita sampai-sampai mengutuk dan mencaci mereka. Sama seperti saat kita menjadi penonton dalam pertandingan olahraga. Kita melihat aksi dari tribun, kita membuat komentar sesuai keinginan hati kita sementara para pemain memberikan yang terbaik.

Orang-orang seperti ini di antara kita tak ada kerjaan lain karena menolak untuk bergerak dan melakukan sesuatu dalam hidup kita; kita tidak berpartisipasi dalam kegerakan dalam kehidupan. Kita melihat orang-orang lain bergerak dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih tinggi, tetapi kita tidak memiliki keinginan untuk naik lebih tinggi dan melangkah lebih jauh; kita puas sekedar duduk di tempat.

Words of Wisdom / Kata-kata BijakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang