51. Ciuman Pertama

2.9K 190 42
                                    

Sebuah kecupan yang sangat tiba-tiba dan singkat itu membuat Melody membeku.

Lemparan Leth memegang rekor tertinggi dalam permainan batu air di danau kecil dekat istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lemparan Leth memegang rekor tertinggi dalam permainan batu air di danau kecil dekat istana. Melody, Eline dan Jeremy yang turut serta dalam permainan itu mendongkol karena tidak bisa mengalahkannya. Ide permainan hari ini benar-benar sulit dijangkau oleh Melody. Gadis itu hanya bisa melempar batu sejauh enam meter di atas permukaan danau. Berbeda dengan Leth yang sudah bisa menjangkau belasan meter.

"Ayo kita main yang lain saja!" ajak Eline.

"Ini permainan populer yang sedang digemari di Akademi Militer," tolak Leth.

"Ini bukan Akademi Militer! Lagipula kami ini anak cewek dan lemparannya tidak pernah bisa menembus angka sepuluh!"

"Gerakanmu salah kalau begitu. Lihat aku!" Leth memperagakan gerakan melempar yang tepat. Peri itu berkuda-kuda dan menekuk setengah badannya ke samping. Kedua tangannya yang memegang batu disimpan di bawah perutnya sebagai ancang-ancang aksi lemparan mautnya. "Kalau sudah begini, tinggal lempar." Leth mengayunkan tangannya tinggi-tinggi dengan satu gerakan anggun. Batu yang dipegangnya pun terlempar dan melompat lima kali di atas permukaan air. Kini dia membuat rekor baru.

"Oke. Aku coba!" seru Eline sembari mengambil kerikil sebesar dua telunjuk dari tanah di dekatnya.

Disaat ketiga sahabatnya sedang bermain, suara tawa ringan terdengar dari arah koridor. Permata hazel Melody menangkap sosok Fred bersama seorang wanita cantik. Fred sudah ada di istana. Itu berarti kakaknya pasti sudah pulang.

Belum Melody menghampiri Fred untuk bertanya tentang keberadaan kakaknya, tiba-tiba Fred melakukan sebuah tindakan yang membuatnya mematung di tempat. Fred mencium wanita yang bersamanya di dekat pilar bangunan. Ciuman yang berlangsung cukup lama dan panas itu membuat Melody tidak mampu melepaskan pandangannya dari mereka. Gadis itu mengamati kegiatan itu tanpa disadari oleh mereka berdua.

"Yvainne!" Teriakan Eline berhasil membuat adegan romantis di dekat pilar itu berhenti. Leth membungkam mulut Eline sembari meminta maaf pada Fred dan Yvainne yang masih tercengang dengan semburat merah yang menghiasi wajah mereka.

"Kelihatannya kami mengganggu kalian ya," kata Fred, tetap dengan senyum ramahnya yang nampak menggoda.

"T-tidak, kok," kata Leth.

"Bukankah kau dan Jeremy sedang memasuki masa pelatihan?" tukas Fred.

"Hari ini kami libur," jawab Jeremy.

"Begitu ya." Fred melirik kekasihnya yang sedang menunduk malu. "Yvainne sedang melihat-lihat tempat kerjaku. Kalau begitu kami pergi ke tempat lain saja."

Sebelum Fred pergi bersama kekasihnya, Melody memanggil pemuda itu. "Fred! Apa kakakku sudah pulang?"

"Ya. Dia sedang istirahat di ruangannya, tapi mungkin dia akan kembali ke menara pusat." Fred tampak merasa bersalah memberitahukan informasi itu tatkala melihat wajah Melody kembali murung. "Maaf. Tapi dia akan pulang cepat malam ini."

The Last Children of Moon (#1 Moon Series) ✔ [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang