Apa kau mencintaiku karena belum ada pemuda lain yang menciummu?
Phillippe terbangun ketika holofonnya berbunyi. Pemuda itu segera duduk di atas tempat tidur dan meraih alat komunikasinya yang tergeletak di meja lampu. Dia tidak menyangka kalau dirinya sudah tidur selama enam jam. Banyak kegiatan yang terlewati di luar sana, tapi ketiga sahabatnya dan para kesatria bintang menggantikannya dengan baik.
Sebuah tangan tiba-tiba menyentuh lengannya. Melody masih tertidur dan beberapa kali menggeliat atau berguling ke sampingnya. Mulut gadis itu memanggil Phillippe sambil tersenyum. Phillippe tidak tahu apa yang dimimpikan adiknya, tapi jelas-jelas itu tentangnya.
Bagaimana perasaanmu pada Melody?
Trio serigala pernah menanyakan hal itu padanya berkali-kali. Jawabannya adalah sayang. Tentunya, rasa itu dimilikinya sebagai seorang kakak. Kakak yang menyayangi adiknya, melindunginya ketika kesulitan, dan menjaganya di manapun. Namun entah kenapa mereka menganggap hal ini sangat serius. Bahkan Fred pernah berjanji akan menikahi adiknya untuk menguji kecemburuannya. Phillippe tidak pernah cemburu, justru siapapun yang menikahi adiknya nanti, dia ingin orang itu dapat melindunginya dengan baik.
"Kak—" gumam adiknya lagi.
Phillippe memandang adiknya dan tersenyum sendiri. Adiknya begitu lucu saat tertidur. Lesung pipi gadis itu tampak kembung karena cemberut. Tidak biasanya ada orang yang bisa berekspresi seperti itu disaat tidur.
"Kau membuatku khawatir, Melody," gumam Phillippe. Jari-jarinya menyentuh pipi adiknya yang putih dan halus. "Seperti anak burung yang rapuh. Terbang mengikuti saudaranya ke tepi kawah, tanpa tahu dirimu akan terbakar di dalamnya. Ayah dan ibu akan memarahimu bila mereka masih di sini."
Permata safir Phillippe memandang bibir merah muda Melody. Sudut bibir gadis itu terlihat sedikit kering. "Apa kau mencintaiku karena belum ada pemuda lain yang menciummu?" Jari-jari Phillippe kini menyentuh bibir adiknya dengan lembut. "Aku pernah mencium seorang gadis saat seusiamu. Aku bisa merasakan kegugupannya dalam degup jantungnya dan gejolak perasaan di kedua matanya. Tanpa kutahu apa itu cinta, aku mencarinya dalam sosok Christina. Dia gadis yang baik. Tapi aku tidak bisa membalas cintanya lagi karena diriku yang sekarang. Aku telah membunuh perasaannya dengan mengabaikan perhatiannya untukku. Aku telah menjauhkan diriku darinya agar dia tidak terlibat dalam bahaya." Phillippe menjauhkan jari-jarinya dari bibir Melody. "Tapi, kenapa kau malah ikut bersamaku dalam bahaya?" Melody menggumam lagi sampai Phillippe tersenyum geli. "Mimpi indah, adik kecilku. Kau aman bersamaku disini."
Setelah melalui waktu bermenit-menit dalam keheningan, suara holofon kembali berbunyi. Suaranya lebih keras hingga Melody ikut terbangun dan kaget mendapati dirinya berada terlalu dekat dengan kakaknya. Gadis itu terlonjak mundur dan meminta maaf.
Phillippe tidak menanggapi adiknya. Pemuda itu berjalan ke arah meja dan melihat beberapa layar yang menampilkan informasi dari sahabatnya. Kedua matanya membulat begitu melihat laporan yang menampilkan informasi kehadiran musuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Children of Moon (#1 Moon Series) ✔ [REPUBLISH]
Fantasi[TELAH TERBIT | High Fantasy Romance] REPUBLISH Karya ini dilindungi oleh UU Hak Cipta No.28 Tahun 2014 Nominasi Best Fantasy Story dari @PejuangKata Bertahun-tahun setelah kabar duka melanda Freltalida, Melody ditinggalkan di sebuah desa terpencil...