Kami tidak pernah memercayai Frelles.
Suara dentingan pedang dan desingan peluru terdengar dari atas bukit batu yang gersang dan sunyi. Phillippe menyerang Gale bertubi-tubi dengan pedangnya. Amukan Gale berhasil meledakkan kastil hingga hancur berkeping-keping. Ketika Phillippe dan Anders lolos dari reruntuhan yang hendak menimpa mereka, Gale sudah kabur menuju perbukitan, tanpa Christina. Phillippe yakin pemuda itu menyembunyikannya di suatu tempat sejenis ruang rahasia berupa portal. Beberapa Frelles bisa melakukannya, seperti Ryuu. Tidak heran Gale mengumpulkan para penyihir iblis bintang untuk mempelajari ilmu portal agar bisa menyusup ke Freltalida. Beberapa berhasil, beberapa tidak. Calon yang akan berhasil telah dimusnahkan oleh Fendrel melalui mimpi buruk mereka.
"Lepaskan dia sekarang!" amuk Phillippe setelah bermenit-menit bertarung dengan sekuat tenaga.
"Kau orang paling beruntung di dunia yang mendapat hatinya," kata Gale sambil menangkis serangan Phillippe, "tapi kau mengabaikan, mencampakkan, dan meninggalkannya ketika dia mulai memberikan segalanya padamu."
Satu tembakan nyaris mengenai wajah Phillippe, tetapi pedang Macht menangkisnya hingga peluru merah keemasan itu memantul dan menabrak bebatuan hingga retak.
"Lalu, apa yang membuatmu pantas mendapatkannya kembali?" desis Gale. Mereka menghentikan aksi.
"Karena dia bersama pengkhianat yang menyiksanya."
"Ah, seorang pangeran yang datang untuk merebut cintanya."
"Aku tidak datang kemari hanya untuk Christina." Phillippe kembali menyerang hingga Gale menangkis dengan senapannya. Wajah mereka bertemu di antara dua senjata yang bersentuhan. "Kau telah menyakiti adikku, dan aku akan membunuh siapa pun yang melakukannya."
Pertarungan keduanya pun terjadi lagi.
Anders menonton pemandangan itu di dekat puing-puing sambil menghabisi beberapa pasukan iblis bintang yang hendak menyerangnya. Ledakan yang dibuat Gale membuat telinga kirinya berdarah karena terbentur bebatuan. Nyaris saja dia hangus dan tertimpa reruntuhan kalau Phillippe tidak menolongnya.
"Anders!" panggil Fendrel. Peri itu berlari dengan napas terengah-engah. Setibanya di samping Anders, kedua matanya menyipit melihat pertempuran yang terjadi di atas bukit.
"Ada apa?" tanya Anders.
"Ryuu bilang kita harus segera pergi dari sini," lapor Fendrel.
"Bagaimana bisa kita pergi kalau Phillippe belum mendapatkan Christina? Gale menyembunyikannya dan dia belum juga kalah," gerutu Anders.
"Tak ada yang bisa kita lakukan. Ini masalah mereka."
"Yah." Anders menyilangkan kedua tangannya di dada. "Satu jam yang lalu aku datang kemari dengan penyamaran yang sempurna. Kau dan yang lainnya menyerang pasukan di sekitar kota. Dan sekarang ... semuanya berakhir seperti ini—menonton pertengkaran Gale dan Phillippe tentang cinta pertama mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Children of Moon (#1 Moon Series) ✔ [REPUBLISH]
Fantasia[TELAH TERBIT | High Fantasy Romance] REPUBLISH Karya ini dilindungi oleh UU Hak Cipta No.28 Tahun 2014 Nominasi Best Fantasy Story dari @PejuangKata Bertahun-tahun setelah kabar duka melanda Freltalida, Melody ditinggalkan di sebuah desa terpencil...