64. Musuh Lama

2.2K 176 74
                                    

Penjaga dari keluarga Stanford dan Christina Elliandale. Kalian dituduh melakukan pembunuhan warga Kota Calbeen.

 Kalian dituduh melakukan pembunuhan warga Kota Calbeen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Checkmate," kata Phillippe sampai lawannya cemberut.

Melody tidak terima kekalahannya yang kesembilan. Gadis itu beranjak dari kursi dan mengambil permainan lain dari kotaknya. Diambilnya sebuah kotak bernama uno stacko, Phillippe langsung melemaskan bahu begitu melihatnya.

"Itu permainan yang membosankan dan berisik. Aku dan Erick menghabiskan waktu berjam-jam untuk memainkannya sambil menunggu ayah dan paman berdebat tentang teknik pertarungan mereka," komentar Phillippe saat adiknya menaruh kotak uno di atas meja.

"Tapi sekarang kan kakak bermain denganku," gerutu Melody.

Phillippe memutar bola mata. Permata safirnya kembali memandang Melody yang sedang menyusun balok nomor di sana. Rasa was-was dan kesal kembali menghantuinya. Dia memerintahkan Tuan Billy, para serigala dan kesatria bintang untuk mencari dalang dibalik penyerangan adiknya. Selama dua hari ini belum ada hasil. Tuan Billy yang mencari di kalangan atas nampak frustasi dan Fendrel melapor kalau kerabat terdekat pelaku saling membunuh satu sama lain seolah dalam pengaruh sihir.

Siapapun yang melakukan itu, dia tahu tentang kemampuan Fendrel. Dia berani menghabisi anak buahnya untuk menghilangkan jejak.

"Apa kakak sedang berbicara dengan Fendrel?" tanya Melody tiba-tiba.

Phillippe tersentak dan kembali memandang adiknya. "Tidak. Kenapa kau berpikir aku bicara dengannya?"

"Kudengar dia bertugas untuk mencari pelaku pengeboman kapal itu. Biasanya dia akan melapor dengan memasuki pikiranmu."

Sang pangeran menghela napas sambil bersandar di kursinya. Adiknya kini sudah selesai menyusun balok uni stacko. "Apa kau khawatir padanya?"

"Tentu. Dia guruku."

"Sebagai guru, dia terlalu memberikan kebebasan untukmu."

Melody mengalihkan pandangannya dari tumpukan balok dan memandang kakaknya dengan tajam. "Apa maksudmu, Kak?"

"Tuan Khalatri dari Ghammarrida melaporkan padaku kalau Fendrel membawamu ke sana. Kau mempelajari banyak hal. Itu bagus. Tapi aku terganggu dengan caranya. Memberikan kebebasan agar kau menjadi dirimu sendiri bukanlah cara yang tepat bagi keluarga kerajaan."

Melody menggigit bibir, lalu menunduk dan menyembunyikan ekspresi takut. "Apa kau tidak suka?"

"Kau seorang putri. Putri harus mengikuti tata krama dan melaksanakan kewajiban yang harus dilakukannya."

The Last Children of Moon (#1 Moon Series) ✔ [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang