42. Dilema

615 27 29
                                    


Chapter ini dulunya tidak dipublikasi di wattpad, hanya di buku. Enjoy~
Dan mohon maaf kalau republishnya bakal sedikit-sedikit karena saat ini diriku sedang isolasi mandiri. 

Aku seorang kesatria bintang sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku seorang kesatria bintang sekarang. Kewajibanku adalah melindungi dunia ini.

 Kewajibanku adalah melindungi dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesatria bintang elemen es.

Kedudukan itu bukanlah mimpi. Bukan juga gelar yang bisa dicabut seperti gelar Komandan Pecuria. Posisi itu adalah permanen, berlaku seumur hidup.

Fendrel dilema. Menghabiskan waktu malamnya dengan melamun di ruang penginapan pusat kota sambil memandang ke luar jendela. Di jalanan dekat taman, penduduk Langui sedang merayakan pesta kebebasan mereka dengan menyanyi, minum, dan melakukan permainan lainnya.

Aku akan memberikan waktu padamu hingga besok.

Kalimat Phillippe kembali terngiang di kepalanya.

Sulit membuat keputusan dari kejadian yang sangat mendadak dalam satu hari. Orang tuanya tidak menerimanya. Mereka mengutus anak buahnya untuk mencari gulungan tentang mencabut kekuatan dari tubuhnya. Namun dirinya tahu itu akan sia-sia. Kekuatan elemen bukan berasal dari dunia yang dikenalnya.

Seseorang mengetuk pintu. Sebelum Fendrel menyahut, ibunya sudah menerobos masuk ke dalam dengan wajah gelisah.

"Putraku," kata sang ibu seraya memandang putra semata wayangnya dengan penuh kasih sayang, "kakekmu sudah bicara dengan Raja kita." Diraihnya kedua tangan Fendrel dan didekapnya erat-erat. "Kita akan pulang saat fajar."

Manik biru kesatria es membelalak lebar, seakan salah mendengar dia nyaris melepas tangan sang ibu. "Bagaimana bisa? Raja telah mengusirku—"

"Kau membantu menyelamatkan Ljorath dari penyihir hitam. Beliau membebaskanmu dari hukuman."

Ada rasa gembira yang membuncah dalam hatinya, tapi sedetik kemudian kegundahannya muncul. Di dekat perapian yang masih membara, tubuhnya memendarkan cahaya putih seterang purnama yang sejuk. Sorot matanya lebih sendu ketika kristal es kecil tercipta di telapak tangan bekunya.

The Last Children of Moon (#1 Moon Series) ✔ [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang