27 Januari 2018...
Yang sudah Aku klaim menjadi milikku, maka Ia akan menjadi milikku. Dan aku tidak suka jika ada orang lain menyentuhnya....
Alex....
Alex dalam perjalanan di pesawat pribadinya, yang akan membawanya ke New York untuk pertemuan bisnis. Dan sudah menjadi kebiasaannya, ia membawa serta wanita bersamanya. Sama seperti sekarang ini. Ia duduk di atas sofa sedangkan kedua wanita itu duduk mengapitnya.
Kedua wanita itu terus Menggerayahi tubuhnya. Mereka berlomba-lomba untuk membangkitkan gairah Alex. Tapi Alex sendiri, Ia malah terus memikirkan Miranda, wanita di rumah bordil milik madam Evangelista.
"Hei tampan... Kenapa milikmu tidak merespon sama sekalih. Kami berdua sudah melakukan blowjob dari tadi tapi, respon milikmu seperti ini saja. Jangan bilang kau impoten." ucap wanita berambut pirang yang duduk di sebelah kanannya.
"Iya itu benar... Tapi Bukankah permainanmu itu luar biasa. Itu yang selalu kami dengar dari teman-teman kami, yang pernah bersamamu. Tapi sekarang Lihatlah, juniormu sama sekali tidak merespon." perempuan berambut cokelat yang ada di sebelah kirinya, juga membenarkan apa yang dikatakan temannya, sambil menunjuk Junior Alex yang benar-benar tidak merespon dan terkulai lemas.
Alex melihat ke arah juniornya dan ia tahu, kalau apa yang dikatakan oleh kedua wanita itu memang benar.
"Aku lelah kita bisa melakukannya lagi nanti. Sekarang, aku mau istirahat, kalian Nikmatilah perjalanan ini. Jika Butuh sesuatu kalian bisa bilang pada pramugariku." Ucap Alex seraya bangkit dari sofa. Ia berjalan ke arah kamar dan menutup pintu dari dalam. Alex berjalan menuju ranjang lalu merebahkan dirinya.Ia ingin istirahat sebentar. Perkataanya tadi tidak sepenuhnya salah. Ia memang benar-benar lelah. Ia kembali memikirkan apa yang terjadi tadi malam. Semalam adalah malam terhebat yang pernah ia lalui, berada di atas ranjang bersama dengan seorang wanita. Meskipun gadis itu, ralat wanita itu terus meronta saat mereka bercinta, tapi itu malah membuatnya begitu bergairah hingga lepas kontrol dan memasuki wanita itu dengan kasar.
Padahal sebelumnya, tidak ada satupun wanita yang bisa membuatnya lepas kontrol dan membangunkan Sisi binatangnya. Dia selalu melakukan seks yang panas dengan wanita lain dan selalu tidak lepas kontrol. Tapi wanita itu bisa melakukan dan sekarang, hanya dengan membayangkan tubuh polos wanita itu, wangi tubuhnya, desahan napas dan semua yang ada pada wanita itu saja, membuat Junior Alex langsung tegang.
Padahal saat di luar tadi, kedua wanita tadi melakukan blowjob dengan sangat Ahli. Tapi itu tidak berefek apa-apa pada Alex. Alex menggeram frustasi.
"sial..." umpat Alex sambil menjambak rambutnya sendiri.
"Wanita itu, dia harus menjadi milikku." ucapnya kemudian.
Alex mengambil handphonenya dari meja dan menekan tombol memanggil pada nomor Madam evangelista.
"Hallo Prince." sapa Madam Evangelista dari seberang telepon.
"Aku menginginkan Miranda menjadi milikku. Aku akan membayar mu, berapa pun yang kau inginkan dan aku akan menjemputnya 5 hari lagi. saat aku sudah sampai di Paris." kata Alex to the point.
"Hah...!? Apa...!? Bukankah aku sudah berbaik hati membeli Miranda darimu evangelista. Tapi jika kamu tidak mau maka, aku akan mengambil Miranda dengan caraku sendiri dan kamu tahu jika aku sudah bertindak maka kau akan hancur." potong Alex cepat. Suaranya terdengar tajam dan mengintimidasi.
"Bu... bukan begitu Prince, aku akan dengan senang hati menjual Miranda padamu. Aku hanya..."
"Ya... kau hanya perlu menjaga Miranda, Sampai aku menjemputnya saat kembali dari NewaYork. Turuti semua keinginannya. Jangan Berikan dia kepada pria lain. Karena, yang sudah aku klaim menjadi milikku, tidak boleh disentuh oleh orang lain dan satu lagi, jaga dia seperti porselen yang mudah pecah. Jika, saat aku kembali dan aku menemukan luka di tubuhnya meskipun hanya seujung jari kuku saja kau akan hancur. Ingat itu baik-baik Evangelista karena, aku tidak pernah main-main dengan perkataanku." perintah Alex tegas dan langsung menutup teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet The Devil Prince (End)
RomanceMelati Kusuma Putri, gadis manis dan baik hati dengan kehidupan yang penuh semangat dan ceria tiba-tiba berubah drastis sejak ia dijual oleh paman dan bibinya pada sebuah sindikat perdagangan Manusia. "Tidak perlu secantik Mawar tapi cukup sesuci Me...