// MTDP // Bab 13. Hadia.

20.8K 737 13
                                    

3 Maret 2018....

Sempurna....
Kalian semua adalah hadia yang sempurna untuk ku....

Melati....

Sorry For Typo.....
Happy Reading.....

Melati mengawali pagi dengan aktivitas seperti biasa. Setelah mandi berpakaian dan mengoleskan sedikit make up di wajahnya,Ia pun keluar dari kamar. Di depan pintu, seperti biasa Savina dan Savira menunggunya. Mereka pun sama-sama turun dari lantai 2 Mansion itu ke lantai dasar. Tepat disaat Melati menginjakkan kakinya di tangga terakhir, Nico muncul. Ia datang dengan membawa serta di tangannya sebuah kado yang dibungkus dengan kertas kado berwarna biru.

"Selamat pagi Melati..." sapa Nico
" Selamat pagi juga Nic." Melati membalas sapaan Nico. Melati bertanya - tanya, kenapa pagi-pagi sekali Nico sudah ada di Mansion tapi kemudian dia mengurungkan niatnya. Ia berpikir mungkin  saja Nico datang ke Mansion ini atas perintah dari Alex.
"Hai Melati,,,,, Hari ini kau kelihatan cantik sekali. apa kabarmu hari ini...?" Melati merona mendengar pujian Nico untuknya.
"Aku baik saja Nic. Terima kasih atas pujiannya. Kabar kamu sendiri bagaimana...?" balas Melati. Melati hendak membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tapi ia mengurungkan niatnya saat sebuah suara menginterupsi mereka.

"Selamat pagi Jasmine..." Melati menoleh ke arah samping. Meskipun begitu, dia tahu dengan pasti Siapa yang menyapanya saat ini. Hanya ada satu orang yang memanggilnya dengan sebutan Jasmine. Dan orang itu adalah Simon. Benar saja. Seperti perkiraannya, dari pintu masuk belakang Mansion, Simon berjalan masuk dengan menenteng sesuatu di tangannya. sepertinya Simon baru selesai mandi karena masih ada sisa-sisa air di rambutnya.

"Selamat pagi juga Simon... astaga aku senang sekali. Mimpi apa aku semalam sehingga hari ini aku mendapatkan kunjungan pagi dari dua pria tampan sekaligus. " ujar Melati antusias. Ia menatap Simon dan Nico bergantian sambil tersenyum hangat. 

"Oh iya kalian datang ke sini mau ketemu aku atau mau bertemu dengan Tuan iblis itu."
"sebenarnya aku datang untuk bertemu dengan Tuan Alex." "Ya... aku Patah Hati deh. Aku pikir kalian datang ke sini karna kalian ingin bertemu denganku." ucap melati sarkatis sambil memperagakan gerakan seperti anak panah yang meluncur terus menusuk jantungnya. Melati memegang dadanya dan memperlihatkan wajah penuh kesakitan. Nico terkekeh geli melihat Apa yang dilakukan oleh Melati. Bukan hanya Niko, Savina dan Savira pun ikut tertawa sedangkan Simon sendiri Ia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Hei apa kalian tidak percaya padaku. aku benar benar sakit hati tau."
"Kau belum mendengar kelanjutannya Melati."
"Emangnya kelanjutannya apa...?"
"Aku memang ingin bertemu dengan Tuhan Alex. Tapi itu  jam 09.00."
  "Sekarangkan masih jam 07.00."
"Tepat sekali.... Sekarang masih jam 07.00 dan aku datang jam 07.00 karena aku ingin bertemu denganmu sebelum aku bertemu dengan Tuan Alex." jelas Alex.

"Astaga Nic. Kau membuat hatiku seperti musim semi saja."
"musim semi...?" tanya Niko tidak mengerti.
"Iya... Musim semi. Maksudku adalah, kapan bunga-bunga akan bermekaran...?" Melati balik bertanya.
"Kenapa kau malah balik bertanya." Protes Nic.
"Dijawab dulu Nic."
"Baiklah. Baiklah. tentu saja bunga-bunga bermekaran saat musim semi."
"Tepat sekali. Sekarang ini, hatiku penuh dengan bunga -bunga. apa sekarang kau mengerti."

"Astaga Melati.... Dari mana kau mendapatkan kalimat gombalan seperti itu."
"Aku tidak tahu. Entahlah... itu terpikir saja di kepalaku dan aku mengucapkannya begitu saja. Tapi gimana... Baguskan...?" Melati terlihat percaya diri. "pakai gombalan itu untuk merayu gadis-gadis di luar sana. Tapi.... jangan aku ya karena aku tidak mempan sama sekali."
"Iya aku tahu. Pertama, Karena gombalan itu berasal darimu. Bagaimana mungkin gombalan itu mempan untukmu."

Meet The Devil Prince (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang