// MTDP // bab. 29 Ramalan Insting Queen

13.2K 455 40
                                    

30 April 2018...

Meskipun dia belum memaafkan diriku,
Tapi aku senang.
Setidaknya dia sudah bisa ceria lagi

Alex...

Aku Update Lagi...
Happy Reading...
Sorry For Typo...


Melatih berlari keluar dari Mansion tanpa menghiraukan teriakan dan panggilan dari orang-orang di sekitarnya. Hanya ada satu tujuannya. Ia ingin mencari tahu sumber dari suara tangisan bayi yang tadi ia dengar dari Gazebo. Stella, Damar dan Ray ikut berlari di belakang Melati. beberapa anak buah Alex juga ikut berlari mengejarnya. Melati berlari sambil mempertajam pendengarannya dan benar saja, suara itu semakin terdengar jelas.

Dan sekarang, bukan hanya satu suara saja, tapi ada dua suara tangisan bayi. Melati kembali mempercepat langkahnya dan menyusuri tembok Mansion dari luar. Berapa saat kemudian, ia menghentikan langkahnya dan berdiri mematung. Dihadapannya, ada dua bayi kembar yang baru saja dilahirkan, tergeletak di atas conblock dalam keadaan berlumuran darah, dan juga ari-ari yang menempel di tubuh mereka. Sedangkan ibu dari bayi-bayi tersebut, tergeletak tidak berdaya di samping kedua bayi itu.

Ibu kedua bayi tersebut mengalami pendarahan yang cukup hebat, karena darah terus saja mengalir dari selangkangannya. Stella Damar dan Rey Akhirnya sampai di tempat Melati berdiri mematung. Stella yang Takut melihat darah, langsung berteriak ketakutan.

Aaaaa...

Badannya lemas dan ia pun terjatuh pingsan.
"Damar... bawa Stella masuk." perintah Melati pada Damar. Tanpa berkata apa-apa lagi, Damar langsung membopoh tubuh Stella dan pergi dari situ. Pada saat yang bersamaan, Alex sampai di tempat itu. Di sisi lain, suara teriakan Stella tadi, membangunkan ibunya bayi yang terlihat sangat lemah. Wanita itu menatap langsung pada wajah Melati. "To... Tolong selamatkan putra-putraku. Jauhkan mereka dari paman dan bibi juga sepupuku. Tolong... Aku mohon." ucap wanita itu dengan wajah penuh permohonan dan juga ketakutan. Melati langsung terduduk dan memangku kepala ibu bayi-bayi itu. Ibu bayi merasa nyaman dengan posisi seperti itu.

"Putra-putraku, mereka harus hidup. Aku mohon tolong selamatkan mereka."
"Kau juga Bertahan nyonya. Demi putra-putramu." Melati mencoba untuk menyemangati dan menghibur ibu muda itu.
"Tidak bisa... Aku tidak bisa bertahan lama lagi."
"Kau Harus bisa. Harus. jangan meninggalkan bayi-bayimu seperti itu. Kau harus bisa bertahan untuk merawat dan membesarkan mereka." "Aku ingin sekali, tapi aku tidak bisa. Waktu ku sudah habis. Kau adalah orang yang baik. Jadi aku mohon, tolong aku. Aku menyerahkan kedua bayiku kepadamu. Rawatlah mereka dan katakan pada mereka kalau aku sangat mencintai mereka."

Melati menangis.
"Kumohon jangan. Jangan tinggalkan mereka. Mereka sangat membutuhkan." pinta Melati pada si Ibu.
"Tidak bisa." ucap ucap si ibu dengan lemah. Melati sekali lagi mencoba meyakinkan wanita itu. Tapi wanita itu memang tidak bisa bertahan. Ia tau betul kondisi tubuhnya sendiri. Karena itu ia menggelengkan kepalanya.

"Aku rasa... Tuhan mentakdirkan aku hanya untuk melahirkan mereka saja. Tapi Tuhan mentakdirkanmu untuk merawat mereka." ucap wanita itu sambil tersenyum bahagia. "Karena itu, tolong rawat mereka. Jauhkan mereka dari orang-orang yang ingin membunuh mereka. Kau adalah gadis yang baik. Karena itu, aku mohon... Tolong bantu aku. Aku tidak mengenalmu. Tapi aku sangat yakin, kau akan menjadi Ibu yang baik bagi kedua Putraku."

"Baiklah aku akan merawat mereka. Aku berjanji padamu, aku akan menjaga dan melindungi mereka." ucap Melati pasrah. Kemudian,
"Tapi sebelum itu, kau harus memenuhi satu permintaan dariku. Kau harus bisa menyusui kedua bayimu. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan kasih sayang darimu."
"Iya kau benar. Baiklah... Aku akan memenuhi permintaanmu." ucap wanita itu dengan lemah.

Meet The Devil Prince (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang