Melati Kusuma Putri, gadis manis dan baik hati dengan kehidupan yang penuh semangat dan ceria tiba-tiba berubah drastis sejak ia dijual oleh paman dan bibinya pada sebuah sindikat perdagangan Manusia. "Tidak perlu secantik Mawar tapi cukup sesuci Me...
Aku gugup. Aku tidak tau apakah rencana ini berhasil atau tidak....
Aku Update Lagi... Happy Reading... Sorry For Typo...
Pesawat jet milik Alex, mendarat sempurna di Bandara internasional Soekarno-Hatta. Yap... Alex memutuskan untuk datang ke Indonesia. Lebih tepatnya ke Jakarta. Ia ingin menemui sahabat Melati yang ada di Jakarta. Ia tidak memberitahukan tentang kedatangannya kepada Ethan. Meskipun begitu, Alex tetap pergi ke ke rumah pria itu, meskipun nantinya Etan mungkin akan mengusirnya dari sana. Dan Alex sama sekali tidak peduli. Ia harus bertemu dengan pria itu, karena hanya Ethan-lah satu-satunya orang yang bisa membawanya lebih dekat kepada sahabat-sahabat Melati.
Karena ia tidak memiliki bisnis Indonesia, maka tidak ada orang yang menjemput di bandara. Karena itu, Alex memilih untuk naik taksi, menuju ke Mansion milik Ethan. Alex memberikan alamat pada sopir taksi dan sopir taksi langsung meluncur menuju tempat itu. Letak Mansion Ethan berada di pinggiran kota Jakarta. tepatnya, berada di perbatasan antara Tangerang dan Jakarta. Karena itu, jarak yang ditempuh untuk sampai di tempat itu tidak terlalu lama.
Taksi yang ditumpangi oleh Alex akhirnya berhenti tepat di depan gerbang Mansion milik Ethan. Alex turun dari Taxi dan tepat pada saat yang bersamaan Mobil Ethan keluar dari dalam Mansion.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi mobil itu berhenti dan Ethan turun dari mobil itu. Dengan penuh amarah dan tanpa banyak kata, pria itu langsung meninju tepat di rahang Alex
Buk...
"Oh sial... Apakah aku harus menerima satu persatu pukul dari setiap anggota SevenSquad...?!" ujar Alex menatap kesal kearah Ethan. Ia memegang rahangnya yang terasa sakit akibat pukulan dari Ethan tadi. "Ya... Itu benar. Kau memang pantas mendapatkannya. Dan untuk kenapa kau menunjukkan batang hidungmu di sini."
"Aku ada urusan, dan aku perlu bantuanmu." "Kau pikir, setelah kau menyakiti gadis Kami, aku akan membantumu...??? Jangan pernah berharap Alex. Aku tidak akan pernah membantumu." "Jika kau tidak membantuku, selamanya kalian akan melihat keadaan Melati seperti itu." Ethan terlihat berpikir sejenak . kemudian Ia pun pasrah, "Baiklah... aku akan membantumu, jika itu memang bisa mengembalikan keceriaan Melati lagi." "Bagus kalau begitu... Sebaiknya kita masuk dulu." ucap Alex tanpa menghiraukan Ethan.
Tanpa permisi, Ia melewati Ethan dan masuk ke dalam Mansion milik pria itu, dengan diikuti anak buahnya di belakang. "Astaga... kau ini. Kau berlaku seperti ini Mansion milikmu saja. Melewati orang seenaknya saja." "Oh benarkah...? Bukankah kau dan anggota SevenSquad, juga melakukan hal yang sama, saat kalian datang ke Mansion ku." perkataan Alex langsung membungkam Ethan seketika. Dan proa itu tidak bisa mengeluarkan perkataan apapun untuk membalas ucapan dari Alex, karena ucapan itu memanglah benar adanya.
