// MTDP // Bab. 7. Melarikan Diri (Lagi)

25.4K 803 12
                                    

7 Februari 2018....

Melarikan diri lagi...?  Entahlah...
Kali ini aku tidak yakin apa aku akan berhasil atau tidak....

Melati...

Melati membuka matanya perlahan-lahan, mencoba menyesuaikan matanya dengan intensitas cahaya matahari yang masuk ke matanya.
Berapa kali mengerjapkan mata akhirnya Melati membuka matanya dengan sempurna. Ia terbelalak saat melihat dekorasi kamar yang terlihat asing baginya. Refleks Melati mencoba bangun tapi kemudian, ia menghentikan aksinya saat menyadari tubuhnya begitu sakit. Apalagi bagian selangkangan terasa sangat sakit lebih sakit dari rasa sakit yang sekarang ini dirasakan di sekujur tubuhnya. Tepat saat itu juga melatih menyadari semua yang terjadi pada dirinya.

Kejadian semalam terlintas kembali di benaknya seperti jalannya sebuah film. Ingin sekali Melati menangis tapi ia mengurungkan niatnya. Ia tidak mau terlihat lemah di hadapan orang lain, apalagi didepan pria yang sudah menodai nya. Melati langsung menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan seperti waktu itu, Melati juga melihat banyak sekali kiss mark disekujur tubuhnya. Perasaan jijik yang dulu ia rasakan pun kembali ia rasakan.

Melati menurunkan kakinya pelan-pelan ke lantai lalu berdiri dari ranjang. Mengabaikan rasa perih yang mendera selangkangannya, Melati berjalan menjauh dari ranjang. Ia mencari baju dan roknya dan mandapatinya
T

ergelertak sembarangan dilantai dalam keadaan baju dan celana dalam yang robek. Melati mengambil bra dan roknya yang tidak robek itu lalu berjalan menuju walk in closet .

Meskipun Melati merasa jijik, tapi ia harus memakai sesuatu untuk menutupi tubuhnya agar bisa keluar dari kamar itu. Karena itu Melati masuk ke dalam walk in closet lalu mencari baju kaos  dan bokser milik pria itu. Melati menemukan sebuah kaos yang cukup besar lalu mamakainya. Ia kembali mencari bokser dan menemukannya lalu memakainya. Melati merasa jijik. Ralat... Sangat, sangat jijik. Tapi lagi-lagi agar bisa keluar dari kamar ini, ia harus memakai pakaian milik pria itu. Setelah memakai pakaian yang lengkap, Melati keluar dari walk in closet dan berjalan menuju pintu. Saat hendak memegang gagang pintu kamar, melati kembali teringat kalau semalam kuncinya dibuang oleh Prince melalui celah di bawah pintu.

Melati ingin sekalih mengedor pintu itu tapi ia tidak mau mengambil resiko kalau Prince akan bangun dari tidurnya. Melati memutukan untuk masuk kamar mandi saja. Setelah mengunci pintu kamar mandi, melati menanggalkan bajunya dan berjalan ke arah bathtube. Melati mangisi air ke dalam bathtube, memasukan juga sabun yang banyak kedalamnya ia ingin merendamkan dirinya agar terbebas dari sentuhan Prince meskipun ia tau kalau itu tidak mungkin bisa terjadi. Lama berendam, Melati pelan pelan merasa mengantuk lalu tanpa sadar iapun tertidu di dalam bathtube.

Melati membuka matanya pelan pelan dan mendapati dirinya berada di atas ranjang dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Ia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan itu dan tidak menemukan Prince di manapun. Melati merasa lega ia langsung bangun lalu turun dari ranjang dan berjalan menuju ke kamar mandi untuk mengambil bajunya. Setelah memakai bajunya, melati keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju ke pintu kamar.

Saat membuka pintu kamar, ternyata Pintunya dikunci melati pun kembali keranjang lalu duduk di sana Iya duduk melamun memikirkan keadaannya. Sekarang melati tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Disaat ia merasa sudah bebas dari rumah bordir itu dan dari Prince, Ia Malah terjebak di Mansion ini yang ternyata adalah milik Prince.

Sekarang satu hal yang ingin dilakukan adalah mencari jalan keluar untuk bisa melarikan diri dari Mansion ini. Saat sedang memikirkan cara untuk bisa melarikan diri, tiba-tiba pintu dibuka dari luar lalu masuk lah Gwen. Melati tidak tahu bagaimana harus bersikap kepada Gwen. Dia hanya duduk di tempat dan menanti apa yang akan dikatakan Gwen tentang dirinya. Gwen masuk dengan membawa nampan yang berisi sarapan untuk Melati. Ia berjalan dengan cepat setelah menutup pintunya dan meletakkan nampan yang berisi sarapan itu di atas meja, ia lalu berjalan ke arah Melati.

Meet The Devil Prince (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang