// MTDP // Bab 12. Masih Perayaan Ulang Tahun

21.3K 728 4
                                    

28 Februari 2018....

Kumohon jangan jauh dariku...
Untuk kalian, aku sama sekali tidak pernah berubah...

Melati...


Maaf Baru Update.
Karena, Kesibukan Dunia Nyata.
Sorry For Typo....
Happy Ready....

Beberapa saat lamanya, Melati terjebak dalam piki rannya sendiri. Ia tidak menyadari kalau semua orang kini menatapnya. Dan akhirnya, ia pun tersadar dari pikirannya. Tapi kini, Melati dihadapkan pada wajah wajah yang menatapnya dengan tatapan takut, marah, menghina, menilai, dan melecehkannya.
Di hadapkan dengan semua pekerja yang ada di situ, Melati tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia juga tidak tahu dari mana iaharus mulai menjelaskan, tentang Siapa dirinya yang sebenarnya.

"Jika kalian ingin tahu apakah yang dikatakan oleh Aurel tadi benar atau tidak, maka jawabannya adalah benar. Aku adalah pelacurnya Tuan Muda kalian." Melati meneteskan air mata, saat mengatakan hal tersebut. Sekarang ia merasa sangat rendah di bawa tatapan semua orang yang ada di situ. Tapi bagaimanapun juga, ia harus jujur pada mereka semua. Karena itu, Melati menegaskan pada dirinya sendiri untuk berkata jujur.

"Tapi jujur, aku tidak pernah menginginkan hal seperti ini terjadi padaku. Saat itu aku dijual oleh paman dan Bibiku ke sindikat perdagangan manusia. Dan seperti yang kalian tahu, aku dibawa ke Paris dimasukkan ke rumah bordil. Aku bertemu dengan tuan muda kalian di rumah bordil itu. Lalu Tuan Muda kalian membeli ku dari sana. Tapi sebelum dia mengambilku dari tempat itu, aku berhasil kabur bersama dengan kakakku. Dan aku malah terjebak di dimansion ini, yang tak lain adalah milik dari orang yang seharusnya aku hindari. Sekarang sudah terlambat. Aku tidak bisa menghindarinya lagi. Aku sudah berusaha kabur dari tempat ini tapi seperti yang kalian lihat aku kembali disini sebagai pelacur yang dibeli dari rumah bordil. Jika kalian bertanya kenapa aku tidak memilih untuk kabur lagi, Aku akan menjawab aku ingin sekali untuk bebas dan pergi dari tempat ini. Tapi aku tidak bisa, sekarang tangan dan kakiku seperti sudah terikat dengan pria itu dan aku tidak bisa menjelaskan kenapa aku tidak bisa pergi dari sini. Meskipun begitu, aku mohon.... jangan pernah berfikir kalau aku berubah. Aku sama sekali tidak berubah. Sama sekali tidak. Aku tetaplah Melati seperti pertama kali aku bertemu dengan kalian semua. Dan tentang yang baru saja terjadi, itu hanyalah pertahanan diriku saja. Aku memang disebut pelacurnya Tuan muda, tapi aku sama sekali tidak menginginkannya. Sama sekali tidak. Karena itulah aku menghina Aurel seperti itu, karena aku tidak mau dihina juga. Sudah cukup penghinaan yang aku dapatkan dari pria itu. Aku tidak mau orang lain melakukannya juga." jelas Melati sambil terus menangis.

Selama penjelasannya tadi, Melati terus saja menunduk. Ia sama sekali tidak berani mengangkat wajahnya dan menatap semua orang yang ada di situ.

"Aku tahu kau tidak seperti itu Melati." sebuah suara Menyeruk dari kerumunan orang-orang itu. Semua mata tertuju pada orang yang baru saja berbicara. Orang itu, berdiri di tengah kerumunan dan menatap Melati dengan linangan air mata. Melati juga sama. Saat ini, ia juga membalas tatapan Gwen degan linangan air mata juga. Ada rasa bahagia menyeruk ke dalam hatinya

"Gwen..." Melati tidak menghiraukan semua orang yang ada di sekitarnya. Ia berlari dengan cepat, menubruk tubuh Gwen dan memeluknya dengan sangat erat. Melati tidak lagi mencoba untuk menahana tangisannya. Ia pun menangis sejadi jadinya.

"Aku senang, kau sehat. Kau baik-baik saja... lukamu...? Melati bertanya, karena sekarang ia sama sekali tidak melihat bekas luka di sekujur tubuh Gwen.

Meet The Devil Prince (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang